Gelar Rakorwil, LP Ma'arif NU Jabar Konsolidasikan Arah Gerak Perkuat Sinergi Pendidikan dan Kepanduan
Ahad, 10 Agustus 2025 | 08:37 WIB
Kota Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) yang bertempat di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Kota Bandung selama dua hari, yakni mulai Sabtu-Ahad (9-10/8/2025).
Kegiatan dengan tema 'Mencintai Indonesia dengan Riang Gembira' tersebut dibuka secara langsung oleh Ketua Umum LP Ma’arif NU PBNU H Mohammad Ali Ramdani dan keynote speech oleh Komisi X DPR RI KH Habib Syarif, Komisi VIII DPR RI KH Maman Imanul Haq. Turut hadir kegiatan itu Plt Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat H Mohammad Ali Abdul Latief, Kepala BDK H Agus Nasihatul Ahyar dan Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat H Dindin C.Noerdin.
Dalam sambutannya, Ketua LP Ma’arif NU Jawa Barat mengatakan bahwa agenda ini bukan sekadar formalitas, melainkan momentum strategis untuk mengonsolidasikan arah gerak pendidikan Ma’arif NU Jawa Barat sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan gerakan kepanduan.
Perempuan yang juga sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Sako Pramuka Pandu Ma’arif NU Jawa Barat itu juga memimpin pengukuhan pengurus Pinsako Pramuka Pandu Ma’arif NU Jawa Barat periode 2025–2030, dimana Fitria Nur Rosyidah resmi terpilih sebagai Ketua Sako. Ia berharap, pasca pengukuhan para pengurus mampu menjadi tonggak penting dalam membentuk generasi muda berkarakter, berakhlak, cinta tanah air, dan berjiwa kemanusiaan.
Sementara itu, Ketua LP Ma'arif PBNU H Ali Ramdhani menyebutkan bahwa kebersamaan adalah kunci untuk mencapai tujuan besar.
“Bahasa memiliki rasa, menggugah jiwa. Kelemahan laki-laki ada di mata, kelemahan perempuan ada di telinga. Sendiri hanya mampu menepi, kalau bersama kita bisa sampai ke ujung negeri. Kalau ingin jalan cepat, berjalanlah sendirian, tapi kalau ingin jalan jauh maka berjalanlah bergandengan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Prof Ali tersebut juga menegaskan bahwa LP Ma’arif NU hadir untuk memberikan layanan pendidikan berbasis Ahlussunnah wal Jamaah, yang membentuk karakter sekaligus membekali peserta didik dengan ilmu dan akhlak. Ia mengingatkan pentingnya melihat sebab, bukan hanya menilai akibat, dalam memahami perjuangan dan kerja keras orang lain.
Lebih lanjut, ia memaparkan empat fokus utama pengembangan pendidikan LP Ma’arif NU, yaitu: Pertama, aksesibilitas menyelenggarakan madrasah inklusif tanpa harus memisahkan anak berkebutuhan khusus dalam SLB, agar mereka dapat berbaur dengan teman sebaya. Kedua, praktik baik penyelenggaraan pendidikan dengan menggali dan mencontoh keberhasilan-keberhasilan yang sudah terbukti efektif. Ketiga, relevansi tidak alergi terhadap hal baru, teknologi adalah alat, bukan ancaman. Ilmu hadir bukan untuk mengguncang dunia, melainkan untuk bersinergi dalam kehidupan. Keempat, daya saing, yakni dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia agar mampu menghadapi tantangan global.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut dihadiri perwakilan pengurus LP Ma’arif NU kabupaten/kota se-Jawa Barat, para pengelola lembaga pendidikan, pembina pramuka, dan perwakilan instansi terkait.
Disela-sela kegiatan tersebut digelar pula Forum Group Discussion (FGD) bertema 'Harapan dan Kenyataan Pendidikan di Jawa Barat' dengan narasumber nasional dan daerah, di antaranya pengurus LP Ma'arif PBNU bidang Advokasi Pendidika Esti Purnawinarni, Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Ali Fahmi Perwira Negara, dan Anggota DPRD Jawa Barat Komisi V bidang Kesejahteraan Rakyat H Maulana Yusuf Erwinsyah.