Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Kabupaten Tasikmalaya

Kakanwil Kemenag Jabar Hadiri Haul KH Zainal Musthafa ke-76, Pendidik yang Merintis Ngalogat Sunda di Pesantren

Kakanwil Kemenag Jabar HAdiri Haul KH Zainal Musthafa ke-76, Pendidik yang Merintis Ngalogat Sunda di Pesantren

Tasikmalaya, NU Online Jabar
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat H Ajam Mustajam mengungkapkan, bahwa perlawanan Sukamanah berdampak penting pada perintisan Kementerian Agama di Indonesia. Hal tersebut diungkap saat dirinya mewakili Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) memberikan sambutan pada Haul Almaghfurlah KH Zainal Musthafa ke-76 sekaligus Tasyarkur Hari Jadi ke-96 Pesantren Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/2).


H Ajam menjelaskan, sejak masa Hindia Belanda dan awal masa pendudukan Jepang, Ketua Urusan Agama hanya berada ditingkat pusat yang pada saat masa Jepang disebut Shumubu. Setelah perlawanan Sukamanah pada 25 Februari 1944, kantor urusan agama diperluas di 20 keresidenan se-Jawa-Madura yang disebut Syumuka. Ia menyebut, para kiai yang terkemuka dan alim dalam bidang fikih ikut mengisi kantor Syumuka ini. Lalu setelah kemerdekaan, kementerian agama berkembang sampai ke tingkat kecamatan.


"KH Zainal Musthafa Asy-Syahid adalah sosok pendidik santri yang merintis ngalogat Sunda di Pesantren. Sebelumnyam pesantren di Priangan lazim menggunakan logat jawa. Diawali oleh KH R Ahmad Dimyati di Sukamiskin pada tahun 1910, ngalogat sunda kemudian dikembangkan oleh santri-santrinya termasuk KH Zainal Musthafa," jelasnya.


Baca Juga:
Rais Syuriah PWNU Jabar Ungkap Tiga hal Penting Agar Hidup Baik dan Meninggal Husnul Khatimah


Pria kelahiran Garut 16 Mei 1967 tersebut juga mengungkapkan, salah satu keunikan Almaghfurlah KH Zainal Musthafa yakni mampu memindahkan rasa bahasa arab ke dalam rasa bahasa sunda. Menurutnya, pencapaian ini harus diteliti secara mendalam melalui jejaring santri-santrinya.


Tidak hanya itu, KH Zainal Musthafa juga mengembangkan kaderisasi yang sangat esensial untuk menciptakan kader dan santri yang militan dalam keilmuan.


"Yang penting bagi para santri adalah menguasai ilmu-ilmu keislaman secara mendalam. Soal aktifitas setelah mukim, dikembalikan kepada kebutuhan dakwah masing-masing. Dalam hal ukhuwah islamiyah, KH Zainal Musthafa menekankan pentingnya mencari persamaan. Perbedaan yang tidak fundamental jangan sampai merusak ikatan ukhuwah antar sesama muslim," tegasnya.


Sebagai generasi penerus perjuangan KH Zainal Musthafa, sambungnya, sudah sepatutnya kita meneladani karakter yang mulia, kebangsaannya yang kokoh, dan kesungguhannya dalam belajar dan mengajarkan ilmu.


Baca Juga:
Gus Muwafiq Dijadwalkan Hadir pada Resepsi 1 Abad NU di Bayongbong Garut, Catat Jadwalnya


"Kita juga mesti menegaskan fungsi sosial pesantren untuk memberdayakan masyarakat dan meneguhkan nilai-nilai ukhuwah serta kedamaian. Terlebih lagi disaat-saat seperti sekarang ketika sebagian kalangan mencoba untuk merusak ikatan dan kesatuan yang terbangun di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.


Akan tetapi, tambah H Ajam, saat ini muncul kecenderungan sebagian kalangan untuk menafikan keragaman dan keberadaan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia.


"Karena itulah, kami berharap pesantren Sukamanah terus menjadi mitra pemerintah dalam menjaga NKRI dan memperkuat kerukunan di tengah masyarakat. Kami berharap, pesantren tetap menjadi lembaga pendidikan tidak hanya bagi para santrinya, tetapi juga bagi masyarakat sekitar," harapnya.


Selain itu, H Ajam juga berharap pesantren KH Zainal Musthafa Sukamanah dan pesantren-pesantren lainnya di Indonesia tetap memberikan kontribusi bagi terciptanya Indonesia yang damai.


Baca Juga:
Hadiri Resepsi 1 Abad NU di Garut, KH Juhadi Muhammad Ungkap Optimisme Pergerakan NU di Jawa Barat


"Saya berdoa, memohon kepada Allah SWT agar pesantren tetap bisa membentuk individu yang unggul di berbagai bidang. Semoga kita bisa meneladani keutamaan dan keistiqomahan KH Zainal Musthafa Asy-Syahid dalam mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia," tandasnya.


Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi​​​​​​​

M. Rizqy Fauzi
Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait