Kabupaten Cirebon

Ketua LTN PCNU Cirebon Ajak Pemuda Jadi Jurnalis Berhati Santri di Era Digital

Selasa, 24 Juni 2025 | 07:10 WIB

Ketua LTN PCNU Cirebon Ajak Pemuda Jadi Jurnalis Berhati Santri di Era Digital

Ketua Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama​​​​​​​  (LTNNU) Kabupaten Cirebon, Fasfah Sofhal Jamil saat membuka kegiatan Madrasah Jurnalensa yang digelar di Meeting Room PCNU Kabupaten Cirebon, Senin (23/6/2025). (Foto: Dok. LTNNU Kabupaten Cirebon)

Cirebon, NU Online Jabar
Ketua Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama  (LTNNU) Kabupaten Cirebon, Fasfah Sofhal Jamil, mendorong lahirnya jurnalis muda yang tidak hanya andal dalam menyampaikan informasi, tetapi juga menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai santri.

Hal ini ia sampaikan saat membuka kegiatan Madrasah Jurnalensa yang digelar di Meeting Room PCNU Kabupaten Cirebon, Senin (23/6/2025).

 

Sofhal menekankan bahwa generasi muda memegang peran vital dalam melawan disinformasi di tengah derasnya arus digital. Ia mengajak para peserta untuk menghidupkan kembali semangat berpikir kritis, menyuarakan keadilan dengan cara yang bijak, serta menyampaikan fakta secara bertanggung jawab.

 

"Pelatihan ini bukan sekadar ajang belajar teknis, tapi juga upaya membentuk karakter jurnalis yang berintegritas," tegasnya.

 

Nama Madrasah Jurnalensa sendiri, jelas Sofhal, mengandung filosofi mendalam. Madrasah mencerminkan ruang belajar, sementara Jurnalensa merupakan gabungan antara "jurnalistik" dan "lensa", simbol dari kekuatan tulisan dan visual dalam membentuk opini publik.

 

Mengutip data dari Reuters Institute 2023, Sofhal mengungkapkan bahwa lebih dari 70 persen anak muda di Asia Tenggara kini mengakses berita lewat media sosial seperti TikTok, reels, dan YouTube Shorts. Namun, sekitar 40 persen konten tersebut tidak terverifikasi dan rawan hoaks.

 

Berangkat dari kenyataan itu, ia mengutip laporan UNESCO 2021 yang menempatkan literasi media dan jurnalistik sebagai kebutuhan mendasar di era sekarang. Menurutnya, pelatihan ini tak hanya membekali keterampilan teknis, tapi juga membangun kepedulian moral dalam berkarya.

 

"Kita butuh jurnalis yang tidak hanya cepat dan menarik, tapi juga punya empati dan kejujuran. Jurnalis yang berhati santri," ujar Pemimpin Redaksi Ikhbar.com itu.

 

Lebih jauh, ia berharap Madrasah Jurnalensa menjadi gerakan awal literasi media yang lebih luas, membentuk generasi pembuat konten yang edukatif, kritis, dan beretika.

 

"Karya pendek seperti video satu menit atau tulisan singkat bisa memberi dampak panjang jika dibuat dengan niat baik dan nilai yang benar," pungkasnya.

 

Program ini diharapkan dapat menjadi ruang belajar dan tumbuh bagi santri, pelajar, dan pemuda NU di Cirebon dalam menjadi produsen informasi yang jujur, santun, serta peduli pada isu-isu sosial.