Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Hikmah

Syekh Yusuf al Qaradhawi

Syekh Yusuf al Qaradhawi. (Foto: majalah aula).

Saat aku mendengar Syeikh Yusuf al Qaradhawi wafat, aku teringat kata-katanya yang menarik : Cara dan Sarana itu bisa Berubah-ubah


اِنَّ الوَسَآئِلَ قَدْ تَتَغَيَّر فى عَصْرٍ مِنَ العُصُور ومِنْ بِيئَةٍ الَى أُخْرَى بَل هِى لا ُبدَّ مُتَغَيِّرَة . فَإِذَا نَصَّ الحَدِيثُ عَلَى شَيْئٍ مِنْهَا فَإِنَّمَا هِىَ لِبَيَانِ الوَاقِعِ لَا لِيُقَيِّدُنَا بِهَا وَيُجْمِدُنَا عِنْدَهَا ". بَلْ لَوْنَصَّ القُرْآنُ نَفْسُه عَلى وَسِيلَةٍ مُنَاسِبَةٍ لِمَكَانٍ مُعَيَّنٍ وزَمَانٍ مُعَيَّنٍ فَلَا يَعْنِى ذَلِكَ اَنْ نَقِفَ عِنْدَهَا وَلَا اَنْ نُفَكِّرَ فى غَيْرِهَا مِنَ الوَسَائِلِ الْمُتَطَوّرَة بِتَطَوُّرِ الزَّمَانِ والْمَكَانِ. (يوسف القرضاوى , كيف نتعامل مع السنة النبوية, ص 160( 


"Sarana dan cara bisa berubah/berkembang dari masa ke masa, dan dari satu lingkungan sosial ke lingkungan sosial yang lain. Bahkan seharusnya berubah-ubah. Bila ada teks hadits yang menunjuk pada hal tertentu, maka ia sesungguhnya memotret realitasnya, bukan untuk mengikatkan diri kepadanya dan tidak pula untuk membuat kita terpaku padanya. Bahkan jika sebuah teks Al Quran menyebutkan sebuah cara atau mekanisme tertentu, di tempat tertentu atau waktu tertentu, maka kita tidak harus terpaku seperti itu dan tidak juga harus mencari cara yang lain.”(Kaifa Nata'mal ma'a al Sunnah al Nabawiyyah, 160).


Baca Juga:
Syekh Yusuf Al-Qardhawi​​​​​​​, Tokoh Cendekiawan Muslim Internasional Meninggal Dunia


Jadi yang esensial adalah mewujudkan cita-cita syariat itu (maqashid al Syari'ah). 


Sulthan al Ulama, Izz bin Abd al Salam mengatakan :


كل تصرف تقاعد عن تحصيل مقصوده فهو باطل".(قواعد الاحكام ج 2 ص 121).


Baca Juga:
Inilah Biografi Singkat Kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga Awal Hijrah ke Madinah


"Setiap tindakan/keputusan hukum yang tidak mewujudkan tujuannya, maka itu batal".(Qawaid, II/121).


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU

Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait