Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Hikmah

Ketika Islam di Andalusia: Mengenang Masa Lalu (1)

Ketika Islam di Andalusia: Mengenang Masa Lalu (1)

Andalusia atau Spanyol adalah salah satu kota terkenal di Eropa. Ia  pernah menjadi salah satu pusat pemerintahan Islam yang besar. Di sanalah Abdurrahman al-Dakhil, (kepada siapa Kiyai Abdul Wahid Hasyim mengambil nama untuk anak pertamanya, Gus Dur), mengakhiri pelariannya dari kejaran pasukan tentara imperium Abbasiah berpusat di Irak, yang dendam kesumat.


Di tempat ini dia mendirikan pemerintahan dinasti baru yang besar bahkan dalam waktu singkat berhasil menandingi kejayaan dan kebesaran Dinasti Abbasiah di Baghdad,  yang menjadi lawan politiknya. 


Andalusia selalu saja menarik untuk dikaji kembali. Kehadiran Islam di Andalusia telah mengakhiri kekuasaan politik monoreligi (satu agama) yang dipaksakan penguasa sebelumnya. Islam hadir untuk menawarkan konsep politik multi agama. Pemerintahan Islam di negeri ini menciptakan masyarakat Spanyol yang pluralistik. Para pemeluk agama yang berbeda-beda dapat hidup berdampingan secara damai, aman dan saling bekerjasama membangun negara dan peradaban Spanyol yang besar.


Baca Juga:
Ketika Ustadz Pemuda Hijrah Berhijrah ke NU


Melalui proses akulturasi kebudayaan ini Islam kemudian maju pesat. Andalusia Islam menjadi pusat peradaban dunia yang cemerlang. Di sini ada Al-Hamra, istana indah bercat merah yang terletak di sebuah bukit kecil di kota Granada. Ada Kordoba yang pernah menjadi pusat pengembangan dan pergulatan intelektual dunia. Ada kota kuno, Seville, yang eksotik. Disana ada istana Alcazar yang megah, anggun mempesona. Di dinding istana ini ada kaligrafi indah bertuliskan  La ghalib ill Allah atau “Tiada pemenang kecuali Allah”.


Dulu, abad pertengahan, di desa-desa di Andalusia hampir semua disiplin ilmu pengetahuan manusia : kedokteran, matematika, filsafat, sastra, musik, arsitektur dan lain-lain, di samping ilmu-ilmu keagamaan, dikaji dengan intensif dan produktif.


Dari kota ini lahir sejumlah pemikir Islam berkaliber dunia dan menjadi tokoh-tokoh legendaris. Nama mereka terus disebut-sebut sepanjang masa.


Baca Juga:
Hak Asasi Manusia dan Lima Prinsip Universal Islam


Bersambung.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU

Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait