Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Daerah

PC PMII Sumedang Gelar PKL, Ijtihad PMII di Era Disrupsi Teknologi 

Pembukaan PKL PMII Sumedang/ NU Online Sumedang

Sumedang, NU Online Jabar
Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumedang menggelar kegiatan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) di Pondok Pesantren Al-Falaahiyyah, Kamis (18/11).

Acara tersebut digelar selama empat hari 18-22 November 2021. Dengan diikuti oleh kader-kader terbaik dari berbagai delegasi Pengurus Komisariat PMII se-Kabupaten Sumedang dan PC PMII se-Jawa Barat. Diantaranya, Cabang Sumedang (UNSAP, UNPAD, dan STIS As-Sa’adah), Cabang Cianjur, Tasikmalaya, Karawang dan Bandung.

Ketua Panitia Pelaksana Aziz Maulana Malik dalam sambutannya mengatakan, dengan tema “Ijtihad PMII di Era Disrupsi Teknologi” menjadikan Aswaja sebagai manhaj yang dapat dijadikan landasan teoritis dan praktis bagi kader-kader untuk melakukan ijtihad.

“Dengan tema tersebut, PMII menjadikan Ahli Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) sebagai manhaj al-fikr dan manhaj al-harakah, didalamnya mengandung segudang khazanah keilmuan Islam yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis dan praktis. Khazanah itulah yang menjadi bekal bagi kader-kader PMII untuk melakukan ijtihad dalam rangka menjawab tantangan teknologi,” katanya.

Lanjutnya Aziz mengatakan, dirinya pernah baca dalam buku Islam Kosmopolitan karya KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), terdapat dasar-dasar kehidupan menurut Aswaja, yang salah satunya adalah pandangan terhadap ilmu, pengetahuan dan teknologi. 

“Menurut Gus Dur, Penyatuan ilmu dan pengetahuan akan membentuk watak kehidupan manusia yang memiliki arah yang benar (menuju kesempurnaan diri di sisi Allah SWT), tetapi juga masih diabdikan kepada kepentingan manusia itu sendiri dan teknologi, sebagai buah dari Ilmu Pengetahuan bertugas untuk melestarikan kehidupan, bukan malah sebaliknya,” paparnya.

Dibuka langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Falahiyyah KH Idad Istidad. Dalam sambutannya KH Idad mengatakan sebagai umat muslim harus mempunyai guru yang jelas, tidak bisa berguru pada internet begitu saja, walau banyak manfaatnya tapi juga tidak sedikit kesalahannya.

 “Sebagai umat muslim harus mempunyai guru yang jelas karena ketika seseorang sudah merasa bisa tanpa bantuan guru, maka dikhawatirkan ilmunya tidak akan barokah, terutama pada zaman sekarang ini yang semakin canggih akan teknologi," ungkapnya.

Ketua Cabang PMII Kabupaten Sumedang Aceng Ahmad Sehabudin mengatakan PKL ini bukan hanya dijadikan sebagai salah satu syarat Konferensi Cabang (Konfercab), tetapi harus dijadikan suatu bentuk peningkatan intelektual kader.

“Bukan hanya dijadikan sebagai salah satu bentuk untuk memenuhi syarat Konfercab tetapi PKL ini juga harus menjadi suatu bentuk dalam meneruskan peningkatan intelektual maupun kaderisasi formal di PMII,” ujarnya.

Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Sumedang KH Didin Nurodin mengatakan PKL merupakan bentuk dari peningkatan kaderisasi formal setelah dilaksanakannya Pelatihan Kader Dasar (PKD)

“PKL ini merupakan bentuk peningkatan kaderisasi formal yang ada PMII setelah dilaksanakan kaderisasi sebelumnya yaitu Pelatihan Kader Dasar (PKD). Hidup ini aqidatun wa jihadun, hidup ini adalah akidah dan perjuangan” ujarnya.

Sementara Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Jawa Barat Apriliana Eka Dani mengatakan peningkatan kaderisasi harus tetap dilakukan sampai pada jenjang yang lebih tinggi.

“Peningkatan kaderisasi ini harus tetap dilakukan sampai ke jenjang yang lebih tinggi yakni PKL. Oleh karena itu PKL ini juga tidak terlepas dari nilai-nilai, nilai dasar pergerakan, nilai-nilai keislaman maupun nilai-nilai keindonesiaan yang harus ditanamkan dengan erat. Maka dari itu, dengan mengikuti PKL inilah bentuk dalam menyiapkan kader-kader yang hebat," ucapnya.

Dihadiri oleh Intelkan Polda Jabar IPTU Tedi Triyono, dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumedang Ayi Subhan Hafas. IPTU Tedi mengatakan di era disrupsi ini para anak muda harus benar- benar bisa memanfaatkan teknologi sebaik mungkin sesuai dengan kegunaannya.

“Pada masa disrupsi ini harus benar-benar bisa memanfaatkan teknologi sebaik mungkin sesuai dengan kegunaannya. Teknologi kini semakin pesat membawa ke arah perkembangan zaman yang canggih dapat mempermudah segala akses, baik itu dalam pengembangan SDM, Ekonomi dan lainnya," tuturnya.

Editor: Abdul Manap

Editor: Agung Gumelar

Artikel Terkait