• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Hadiri Pelantikan, KH Hamdun Ahmad Ungkap Dua Tugas Suci PMII

Hadiri Pelantikan, KH Hamdun Ahmad Ungkap Dua Tugas Suci PMII
Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Kabupaten Sukabumi KH Hamdun Ahmad saat memberikan sambutan. (Foto: Edwin).
Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Kabupaten Sukabumi KH Hamdun Ahmad saat memberikan sambutan. (Foto: Edwin).

Sukabumi, NU Online Jabar
Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sukabumi, KH Hamdun Ahmad menjelaskan, sudah seharusnya kader PMII siap menyongsong masa yang akan datang dalam situasi dan kondisi apapun. Hal tersebut diungkapkan saat memberikan sambutan pada kegiatan Pelantikan Pengurus Cabang (PC) PMII Kabupaten Sukabumi Masa Khidmat 2021-2023 di Pondok Pesantren Al-Masthuriyah Sukabumi, Selasa (2/11).

“Kita ingin mereka semua gagah perkasa mengarungi sejarah dan peradaban manusia, saya ucapkan selamat,” jelasnya.

Kiai Hamdun juga memberikan pesan yang harus dipegang teguh oleh seluruh Pengurus Cabang PMII Kabupaten Sukabumi.

المحافظة على القديم الصالح والاخذ با لجديد الاصلح

“Hal ini mengamanatkan kepada semua jajaran yang ikut berperan, (kaidah) ini merupakan dua tugas suci di dalam mengarungi dan membinan peradaban Islam. Pertama adalah memelihara nilai-nilai yang lama yang masih bagus, yang shaleh, Kedua mengembangkan nilai-nilai yang ashlah. Tugas suci yang dua ini harus d emban oleh PMIII,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, kiai yang akrab disapa Kang Hamdun juga mengungkapkan, kedua tugas tersebut matching dengan struktur yang ada di PMII.

“Ada majelis pembina ada pengurus sebagai eksekutif. Majelis pembina lebih dekat intens dalam menjaga, sedangkan pengurus eksekutif fokus kepada mengambil yang baru yang lebih bagus,” ungkapnya.

Selain itu, Kang Hamdun juga mengingatkan, dalam menjalankan dua penggal kata tersebut harus disikapi dengan aktif. 

“Jangan diartikan secara harfiah, terutama الاخذ با لجديد الاصلح, mengambil itu bukan berarti menunggu orang lain melakukan terobosan, kalau gitu kita hanya jadi generasi pengikut. Kita harus jadi generasi yang menjadi gerbong sejarah di kereta ini dalam mengembangkan الاخذ,” tuturnya. “الاخذ jangan diartikan secara harfiah mengambil, tetapi diartikan الإنشاء yang berarti mengembangkan yang shaleh.” tegas Kang Hamdun.

Pewarta: I Muadz Barokah
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru