Wujudkan Masjid Berdaya, LTMNU Cianjur Kukuhkan 1.000 Muharrik dan Beri Pelatihan Manajemen ke DKM hingga IRMAS se-Kabupaten
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 07:49 WIB

Foto bersama pasca pengukuhan 1000 muharrik masjid di agenda LTM PCNU Kabupaten Cianjur. (Foto: NU Online Jabar/wandi).
Cianjur, NU Online Jabar
Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cianjur menggelar Tausiyah Kebangsaan, Pengukuhan 1.000 Muharrik Masjid, sekaligus Pelatihan Manajemen Masjid bagi ketua DKM dan Ikatan Remaja Masjid (Irmas) se-Kabupaten Cianjur pada Kamis (21/08/2025) di Pendopo Pancaniti Pemda Kabupaten Cianjur.
Kegiatan dibuka langsung oleh Sekretaris LTM Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, H Ahmad Jayadi.
Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut Staf Khusus Menteri Agama RI H Farid F Saenong, Direktur Program NU-Care LAZISNU PBNU H Ending Syarifuddin, Ketua LTM PWNU Jawa Barat yang juga merupakan Kabid Pontren Kanwil Kemenag Jabar H Ahmad Patoni, Bupati Cianjur Muhamad Wahyu Ferdian, Wakil Bupati Cianjur Abi Ramzi, Kepala Kemenag Cianjur H Ramlan Rustandi, serta Forkopimda, BAZNAS, DMI, BKPRMI, PCNU Cianjur, lembaga dan banom NU serta 200 ketua DKM dan Irmas.
“Ini pertama kali diadakan di Indonesia, dan bisa menjadi inspirasi bagi LTM di seluruh daerah,” ujar H ahmad Jayadi dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online Jabar.

Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Cianjur Muhamad Wahyu Ferdian. Ia menegaskan bahwa sebagai Kota Santri, Cianjur harus menjadi role model dalam pemberdayaan masjid. “Melalui pelatihan ini dan pengukuhan 1.000 muharrik, kita harapkan Cianjur kembali sebagai tatar santri,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua LTM PWNU Jawa Barat, H Ahmad Patoni menyebutkan bahwa Cianjur memiliki tantangan sekaligus peluang besar. “Dengan jumlah masjid terbanyak di Jawa Barat, LTM PCNU Cianjur bersama elemen lain bisa mengoptimalkan peran masjid di bidang idaroh, inaroh, dan ri’ayah,” paparnya.
Turut hadir Ketua PCNU Cianjur KH Deden Usman. Dalam kesempatan itu, pihaknya menginstruksikan seluruh keluarga besar NU untuk bersinergi membangun daerah.
“Masjid bukan hanya untuk ibadah mahdhah, tapi juga pusat sosial, ekonomi, dan peradaban Islam di Cianjur,” tegasnya.
Mewakili Menteri Agama H Nasaruddin Umar, Stafsus Menteri Agama RI, H Farid F Saenong titip agar masjid bisa menjadi pusat peradaban Islam.
“Kementerian Agama siap bersinergi dengan semua pihak, khususnya di Cianjur,” ujarnya.
Selain itu, Direktur Program LAZISNU PBNU, H Ending Syarifuddin, menjelaskan pentingnya pengelolaan ZISWAF berbasis masjid secara profesional dan akuntabel. “NU-Care LAZISNU bersama BAZNAS siap mendampingi DKM agar masjid berdaya dan berfungsi maksimal,” tandasnya.
Sebagai informasi, selain dari Kemenag, LAZISNU, dan BAZNAS, pelatihan juga menghadirkan narasumber dari Masjid Sejuta Pemuda Sukabumi dan Masjid Raya Bintaro Jaya Tangerang Selatan yang sudah berpengalaman dalam pemberdayaan masjid.