• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Ubudiyah

Tata Cara Shalat Sunah Gerhana Bulan, Peristiwa yang Bakal Terjadi 26 Mei 2021

Tata Cara Shalat Sunah Gerhana Bulan, Peristiwa yang Bakal Terjadi 26 Mei 2021
Ilustrasi NU Online
Ilustrasi NU Online

Pada Rabu 26 Mei 2021 bakal terjadi gerhana bulan total mulai pukul 18.08 WIB hingga 18.26 WIB. Gerhana Bulan sendiri sudah dimulai dari pukul 16.43 WIB dan akan berakhir pada pukul 19.51 WIB. Total durasi gerhana berlangsung selama 3 jam 8 menit.

Gerhana bulan dalam bahasa Arab disebut khusuf. Pada saat peristiwa itu, umat Islam disunahkan mengerjakan shalat sunah dua rakaat atau shalat sunah khusuf. Setelah itu disunahkan juga untuk mengerjakan dua khutbah.

Hal yang berbeda dari shalat gerhana dengan shalat-shalat lainnya adalah pada bacaan Al-Fatihah dan ruku yang dilakukan dua kali di setiap rakaatnya. Shalat ini bisa dilakukan secara berjamaah dengan bacaan jahar ataupun dilakukan sendiri.

Shalat diawali dengan niat terlebih dahulu bersamaan dengan takbiratul Ihram. Adapun lafadz niat shalat khusuf ini adalah:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى 
 

"Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Setelah itu membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah diikuti dengan membaca surat Al-Qur’an dengan jahar (lantang). Kemudian dilanjutkan dengan rukuk dengan membaca tasbih dan kemudian i’tidal.

Pada i’tidal pertama ini tidak membaca doa i’tidal, namun membaca Surat Al-Fatihah kembali diikuti dengan bacaan surat Al-Qur’an kembali. Setelah itu baru diikuti rukuk dengan membaca tasbih dan itidal yang kedua dengan membaca doa i’tidal. 

Rangkaian setelah ini adalah sujud dengan membaca tasbih, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dengan membaca tasbih lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Kemudian rangkaian shalat diakhiri dengan tahiyat dan salam.

Shalat gerhana ini juga boleh diringkas yakni dengan hanya membaca Surat Al-Fatihah saja sebanyak empat kali pada dua rakaat tersebut tanpa surat panjang seperti yang dianjurkan. Bacaan surat pun diperbolehkan menggunakan surat pendek setiap kali selesai membaca Surat Al-Fatihah.

Setelah rangkaian shalat, dianjurkan imam menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya. 

Selagi gerhana bulan berlangsung, maka kesunahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah usai. 

Editor: Abdullah Alawi 


Ubudiyah Terbaru