• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Ubudiyah

RAMADHAN

6 Amalan untuk Perempuan Haid di Bulan Ramadhan

6 Amalan untuk Perempuan Haid di Bulan Ramadhan
Masak adalah salah satu amalan yang bisa dilakukan oleh perempuan haid di bulan Ramadhan (Foto: Freepik)
Masak adalah salah satu amalan yang bisa dilakukan oleh perempuan haid di bulan Ramadhan (Foto: Freepik)

Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan dan keutamaan, menawarkan janji pahala berlipat ganda bagi mereka yang menjalani ibadahnya dengan sepenuh hati. Namun, dalam siklus alami setiap bulan, perempuan mengalami fase haid atau menstruasi. Pertanyaannya pun muncul: bagaimana perempuan dapat meraih pahala dan keberkahan Ramadhan ketika mereka sedang tidak suci karena haid?


Meskipun berada dalam masa haid, perempuan tetap memiliki peluang untuk melakukan amal sholeh dan merasakan keberkahan bulan Ramadhan. Mereka masih dapat menjalankan ibadah-ibadah yang tidak membutuhkan kesucian dari haid, sehingga tetap dapat mempersembahkan amal ibadah mereka kepada Allah SWT.


Mengutip NU Online dari tulisan Ustazd Alwi Jamalulel Ubab, menuturkan ada sejumlah amalan yang dapat dilakukan oleh Perempuan Ketika haid baik Ketika di bulan suci Ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya.


Dalam sebuah riwayat disebutkan, terdapat peristiwa di mana Sayyidah Aisyah pernah suatu ketika menangis sebab haid menjelang haji. Kemudian Nabi Muhammad saw menghiburnya dan menjelaskan hal itu merupakan siklus yang tidak bisa dihindari bagi perempuan dan tidak perlu ditangisi.   


Nabi saw kemudian memerintahkan Sayyidah Aisyah untuk tetap beribadah dengan ibadah yang masih bisa dilakukan:  


حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ القَاسِمِ، قَالَ: سَمِعْتُ القَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ: خَرَجْنَا لَا نَرَى إِلَّا الحَجَّ، فَلَمَّا كُنَّا بِسَرِفَ حِضْتُ، فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي، قَالَ: مَا لَكِ أَنُفِسْتِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ، فَاقْضِي مَا يَقْضِي الحَاجُّ، غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ   


Artinya, “Menceritakan kepaku Ali bin Abdilah, ia berkata: "Menceritakan kepadaku Sufyan, ia berkata: "Aku mendengar Abdurrahman bin Al-Qasim berkata: "Aku mendengar Al-Qasim bin Muhammad berkata: "Aku mendengar Aisyah berkata: "Kami keluar untuk melaksanakan haji. Ketika kami sampai di daerah Sarifa aku mengalami menstruasi."   


Kemudian Nabi Muhammad saw mendatangiku sedang aku dalam keadaan menangis. Nabi Muhammad berkata: “Kenapa kamu, apakah kamu haid?” Aku menjawab: “Iya”. Nabi Muhammad kemudian bersabda: “Itu adalah ketetapan yang telah digariskan oleh Allah kepada perempuan, tunaikanlah apa yang ditunaikan oleh orang yang berhaji selain thawaf.” (HR Al-Bukhari)   


1. Bersedekah  
Sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama dan tidak memerlukan syarat suci dari haid untuk melakukannya. Keutamaan sedekah telah masyhur dan banyak dalil nash yang menjelaskannya. Salah satunya, orang yang bersedekah disebutkan memiliki kelipatan 700 nilai dari apa yang disedekahkan. Apalagi jika dilakukan di bulan Ramadhan.

Terkait keutamaan sedekah, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 261 berikut:


   مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ   


Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui”. (QS Al-Baqarah: 261).   


2. Melakukan Kerja Sosial 
Perempuan yang sedang mengalami haid juga memiliki peluang untuk menjalankan amal kebaikan selama bulan Ramadhan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui partisipasi dalam kerja sosial. Dalam konteks ini, kerja sosial mencakup membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan.


Contohnya, perempuan yang sedang haid dapat terlibat dalam kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan, atau membantu menyiapkan makanan berbuka puasa bagi keluarga di rumah, atau bahkan berbuka bersama di masjid atau tempat lainnya dengan tujuan memberikan bantuan kepada orang lain.


Allah Ta’ala berfirman:


   ‌وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ    


Artinya, “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (QS Al-Maidah: 2).   


3. Menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu 
Menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu dapat menjadi ibadah yang dilakukan oleh perempuan yang sedang haid. Sebab kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan bernilai baik dan ibadah.    


Syekh Abu Laits Nasr bin Muhammad As-Samarqandi, dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin meriwayatkan dari Muadz bin Jabal, ia berkata:


   وَعَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، قَالَ: ‌تَعَلَّمُوا ‌الْعِلْمَ ‌فَإِنَّ ‌تَعَلُّمَهُ حَسَنَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ وَتَعْلِيمَهُ مَنْ لَا يَعْلَمَهُ صَدَقَةٌ، وَبَذْلَهُ لِأَهْلِهِ قُرْبَةٌ   


Artinya, “Dari Muadz bin Jabal ra berkata: Belajarlah ilmu pengetahuan, sebab sesungguhnya belajar merupakan kebaikan, mencarinya merupakan ibadah, menelaahnya merupakan tasbih, mengkajinya merupakan jihad, mengajarkannya kepada yang belum tahu merupakan sedekah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan amal yang dapat mendekatkan kepada Allah”. (As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, [Beirut, Dar Ibnu Katsir: 2000], halaman 429).   


4. Memberi makanan untuk berbuka 

Salah satu amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid ialah memberikan makanan kepada orang yang berbuka puasa. Disebutkan bahwa orang yang memberi makan untuk berbuka puasa mendapatkan pahala sebagaimana orang yang berpuasa.


    عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ‌مَنْ ‌فَطَّرَ ‌صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا   


Artinya, “Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, ia berkata: "Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang memberi makanan kepada orang untuk berbuka puasa, maka ia mendapatkan pahala sesuai orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun”. (HR At-Tirmidzi).   


5. Memperbanyak berdzikir 
Amalan berikutnya yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid ialah memperbanyak dzikir. Membaca dzikir seperti tahmid, takbir, hauqalah atau dzikir lainnya di setiap saat dengan harapan mendapatkan keberkahan, terutama saat Ramadhan yang memiliki lailatul qadar di dalamnya.   


6. Memperbanyak membaca doa 
Amalan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perempuan haid ialah memperbanyak membaca doa. Sebab membaca doa bisa dilakukan kapan saja dan siapa saja termasuk bagi perempuan yang sedang haid.    


Di antara doa yang dianjurkan untuk terus dibaca ialah doa yang masyhur dari riwayat Aisyah untuk menyongsong lailatul qadar.    


Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya menyebutkan sebuah riwayat bahwa Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai doa apa yang sebaiknya dibaca saat menemukan lailatul qadar. Kemudian Nabi menjawab:


   ‌اللهُمَّ ‌إِنَّكَ ‌عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ، فَاعْفُ عَنِّي   


Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun yang menyukai orang yang meminta ampunan, karenanya ampunilah aku”.   


Demikian, enam amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid di bulan Ramadhan. Amalan di atas hanyalah sekian dari banyaknya amalan yang dapat dilakukan untuk mengisi bulan Ramadhan dengan amal shalih. Tentunya masih banyak amalan lain yang dapat dilakukan untuk mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan. 
 


Ubudiyah Terbaru