Hukum Mencium Tangan Orang yang Lebih Alim saat Bersalaman
Jumat, 14 Januari 2022 | 14:00 WIB
Oleh:Â KH Muhyiddin Abdushomad
Mencium tangan para ulama merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan agama. Karena perbuatan itu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada mereka.
Selain itu, mencium tangan saat bersalaman merupakan salah satu bentuk penghormatan dalam tradisi masyarakat Indonesia. Biasanya, Hal tersebut dilakukan oleh anak kepada orang tuanya, istri kepada suaminya, murid kepada gurunya, santri kepada kiainya, dan anak muda kepada orang yang lebih tua.
Dalam sebuah hadits dijelaskan:
ĜıÙÙÙ Ĝ²ÙĜ§ĜħÙĜıÙ ÙÙÙÙĜ§ÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙĜŻÙ ĜıÙĜ¨ÙĜŻÙ Ĝ§ÙÙÙÙÙÙĜ³Ù ÙÙĜ§ÙÙ ÙÙÙ ÙÙĜ§ ÙÙĜŻÙÙ ÙÙÙĜ§ Ĝ§ÙÙÙ ÙĜŻÙÙÙÙÙĜİÙ ÙÙĜĴÙĜıÙÙÙÙÙĜ§ ÙÙĜŞÙĜ¨ÙĜ§ĜŻÙĜħÙ Ù ÙÙÙ ĜħÙÙÙĜ§ĜÙÙÙÙÙĜ§ ÙÙÙÙÙÙĜ¨ÙÙÙÙ ÙÙĜŻÙ Ĝ§ÙÙÙÙĜ¨ÙÙÙÙ ĜµÙÙÙÙÙ Ĝ§ÙÙÙÙ ĜıÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙĜ³ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙĜħÙĜĴÙÙÙÙÙ â ĜħÙÙÙĜ§ÙÙ Ĝ£Ĝ¨ÙÙÙ ĜŻÙĜ§ÙÙĜŻÂ
"Dari Zari ketika beliau menjadi salah satu delegasi suku Abdil Qais, beliau berkata, Ketika sampai di Madinah kami bersegera turun dari kendaraan kita, lalu kami mengecup tangan dan kaki Nabi SAW. (HR Abu Dawud).
Atas dasar hadits ini, para ulama mensunnahkan mencium tangan guru, ulama, orang shalih serta orang-orang yang kita hormati. Kata Imam Nawawi dalam salah satu kitab karangannya menjelaskan bahwa mencium tangan orang shalih dan ulama yang utama itu disunnahkan. Sedangkan mencium tangan selain orang-orang itu hukumnya makruh. (Fatawi al-Imam an-Nawawi, Hal 79).
Dr. Ahmad as-Syarbashi dalam ktab Yasâalunakan fid Din wal Hayah memberikan kesimpulan akhir, bahwa apabila mengecup tangan itu dimaksudkan dengabn tujuan yang baik, maka (perbuatan itu) menjadi baik. Inilah hukum asal dalam masalah ini. Namun jika perbuatan itu digunakan untuk kepentingan dan tujuan yang jelek, maka termasuk perbuatan yang terhina. Sebagimana perbuatan baik yang diselewengkan untuk kepentingan yang tidak dibenarkan. (Yasâalunakan fid Din wal Hayah, juz II, hal 642).
Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Jember
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 1446 H: Menghidupkan Jiwa dalam Keikhlasan dan Kepedulian pada Sesama di Hari Raya
2
Prediksi Posisi Timnas Indonesia Jika Kalah, Seri Maupun Menang Lawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
3
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
4
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
5
Menegakan Keadilan Anggaran Pendidikan di Jawa Barat
6
Memahami Makna Hari Tarwiyah, Hari Pertama Puncak Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua