• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Sumedang

HARI SANTRI NASIONAL 2022

Akhirnya Rais Syuriyah Merayakan Hari Santri di Tanah Kelahirannya

Akhirnya Rais Syuriyah Merayakan Hari Santri di Tanah Kelahirannya
KH Abun Bunyamin saat menghadiri acara Gerak Jalan Santri di Kabupaten Sumedang, Kamis (20/10/2022). (Foto: Dok. Istimewa).
KH Abun Bunyamin saat menghadiri acara Gerak Jalan Santri di Kabupaten Sumedang, Kamis (20/10/2022). (Foto: Dok. Istimewa).

Bandung, NU Online Jabar

Momen Hari Santri Nasional 2022 sepertinya akan menjadi momen paling berkesan bagi Rais Syuriyah PWNU Jawa Barat yakni KH Abun Bunyamin. Pasalnya di tahun ini, Pengasuh Pondok Pesantren Al Muhajirin, Purwakarta itu merayakan hari kebesaran bagi para santri di tanah kelahirannya sendiri yakni di Sumedang.


Sebagaimana diketahui bahwa KH Abun Bunyamin lahir di Kampung Ciawi Desa Cikeruh Kacamatan Cikeruh Kabupaten Sumedang pada 4 April 1954. Ia merupakan putra dari pasangan KH Muhammad Mukhtar dan Hj. Siti Juariyah. 


“Alhamdulillah sangat menyenangkan dan memuaskan melaksanakan peringatan Hari Santri Nasional di Kabupaten Sumedang dan mengikuti kegiatan Gerak Jalan Santri bersama ribuan santri dari berbagai daerah,” ujar Kiai Abun, Jumat (21/10/2022). 


Kiai yang juga pernah menimba ilmu ke KH Mohammad Syatibi atau lebih akrab disapa Mama Syatibi yang juga merupakan Kakek dari Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir itu mengaku baru kali ini menghadiri acara peringatan hari santri semeriah itu.

 

“Baru kali ini peringatan hari santri semeriah itu. Saking bahagianya maka kami memberikan hadiah satu paket umroh buat pemenang undian,” katanya.

 

Kiai Abun berharap dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional ini maka semakin banyak pula orang yang mengetahui bahwa kemerdekaan Republik Indonesia ini juga merupakan bagian daripada perjuangan para kiai dan ulama serta para santri.

 

“Santri itu adalah orang yang selalu beribadah, belajar, dan berakhlak baik. Oleh karena itu, santri dikemudian hari harus mengembalikan jati diri, jadi santri yang sangat mencintai bangsanya sendiri, santri yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki tanggung jawab moral dan moril, fisik dan materil untuk mengisi kemerdekaan,” tuturnya.

 

Kiai Abun menyampaikan bahwa kemerdekaan yang dirasakan saat ini juga berkat jiwa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi dari para kiai dan pengasuh pondok pesantren, dan utamanya adalah karena ridla Allah SWT.


“Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa mencitai Tanah Air merupakan sebagian daripada iman,” tutupnya.


Kiai Abun berharap peringatan Hari Santri Nasional di tahun depan akan berlangsung lebih meriah, lebih maju, dan lebih hebat.


Pewarta: Agung Gumelar


Sumedang Terbaru