Seputar Jabar

Pemdes dan MUI Cihanjuang Gelar Ziarah ke Makam Sunan Gunung Djati Cirebon

Selasa, 3 Desember 2024 | 11:56 WIB

Pemdes dan MUI Cihanjuang Gelar Ziarah ke Makam Sunan Gunung Djati Cirebon

Pemerintah Desa (Pemdes) Cihanjuang bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Cihanjuang mengadakan kegiatan ziarah ke Makam Sunan Gunung Djati dan Syekh Dzatul Kahfi di Cirebon, Sabtu (30/11/2024). (Foto: Rameli Agam)

Cirebon, NU Online Jabar
Pemerintah Desa (Pemdes) Cihanjuang bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Cihanjuang mengadakan kegiatan ziarah ke Makam Sunan Gunung Djati dan Syekh Dzatul Kahfi di Cirebon, Sabtu (30/11/2024). Kegiatan ini juga diikuti oleh sejumlah tokoh masyarakat Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.


Rombongan berangkat selepas salat subuh dan langsung menuju Kompleks Makam Sunan Gunung Djati. Ketua MUI Desa Cihanjuang, Ustadz Usep Pahrudin, menjelaskan bahwa tujuan utama dari ziarah ini adalah sebagai pengingat akan kematian dan fana-nya kehidupan dunia.


“Hakikatnya, kehidupan di dunia ini tidak abadi. Dengan berziarah kubur, kita dapat menghindarkan diri dari cinta dunia yang berlebihan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt,” ujar Ustadz Usep.


Ia juga menekankan bahwa ziarah kubur merupakan tradisi umat Islam yang sarat hikmah, baik sebagai media doa untuk orang-orang yang telah meninggal dunia maupun refleksi spiritual bagi yang masih hidup.


“Selain memohon ampunan bagi yang telah wafat, kita juga bisa berdoa untuk melapangkan kuburnya. Ziarah ini juga menjadi napak tilas sejarah perjuangan Sunan Gunung Djati dalam menyebarkan ajaran Islam,” tambahnya.


Sesepuh Majelis Taklim Baitun Nidzom Cihanjuang, H Syihabuddin Mahmud, turut menyampaikan pentingnya ziarah sebagai sarana peningkatan iman dan takwa. Menurutnya, berziarah ke makam para wali Allah merupakan momen untuk bertawasul dan mengambil hikmah dari kehidupan mereka.


“Sebagaimana firman Allah dalam surah Yunus ayat 62, wali Allah tak pernah mengenal rasa takut. Kita harus bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk mengingat akhirat melalui ziarah kubur,” kata H Syihabuddin, yang juga merupakan pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Cihanjuang.


Ia menambahkan bahwa ziarah kubur dapat menjadi ibadah yang mendekatkan manusia kepada Allah, sekaligus media untuk memohon keberkahan melalui tabarukan di makam orang-orang saleh. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad Saw yang menganjurkan ziarah kubur untuk mengingat akhirat.


Selain mengunjungi makam Sunan Gunung Djati, rombongan juga bersilaturahmi dengan Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon dan mengunjungi Museum Pusaka Keraton. Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan dengan Keraton Kasepuhan sekaligus mengenal lebih dalam sejarah budaya Islam di Cirebon.


Kepala Desa Cihanjuang, Gagan Wirahma, berharap ziarah ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah desa, ulama, dan masyarakat.


“Usaha membangun desa yang lebih maju dan maslahat hanya bisa terwujud dengan dukungan semua pihak, termasuk para ulama yang terus memberikan pangrojong dan apingan (dukungan dan arahan),” ujarnya.


Kegiatan ini menjadi bukti nyata semangat kebersamaan warga Desa Cihanjuang dalam menjaga nilai-nilai keagamaan sekaligus melestarikan tradisi budaya Islam.