• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Sejarah

Ini Ucapan Selamat Idul Fitri NU Zaman KH Hasyim Asya’ri

Ini Ucapan Selamat Idul Fitri NU Zaman KH Hasyim Asya’ri
Ucapan selamat Idul Fitri dari NU pada 1936
Ucapan selamat Idul Fitri dari NU pada 1936

Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (sekarang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) memiliki tradisi mengucapkan selamat Idul Fitri pada momentum Lebaran. Hal itu misalnya terdokumentasi pada Di majalah Berita Nahdlatul Oelama (BNO) tahun 1354 H. 

Pada tahun itu Idul Fitri jatuh pada tanggal 7 Januari 1936 M, sepuluh tahun sejak NU berdiri dan 9 tahun sebelum Indonesia merdeka. 

Pada kolom Haturan, selamat Idul Fitri pada majalah yang terbit 1 Januari 1936 tersebut, jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah Hoofdbestuur Nahdlatul Ulama dicantumkan, mulai Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dan pengurus lain.   

Di antara kiai-kiai yang disebut adalah KH Ridwan bin Abdullah Surabaya, Abdul Wahab bin Hasbullah Surabaya, Abdullah bin Ali, KH Hamim, KH Sahal, KH A Faqih dll. Sementara di Tanfidziyah KH M Noer, H S Samil, M Kariadi dan lain-lain. 

Ucapan selamat Idul Fitri itu berbunyi:

Menghatoerkan selamat hari raya A’idil Fitri ke hadapan sekalian Ichwanul moeslimin wal moeslimat, pembaca BNO umuman, wachoesoeson qoum Nahdliijin, menghatoerkan poela beberapa jenis kesalahan, kelalaian, kehilapan dan koerangnya Ta’addoeb semasa doedoek dalam Bestoeran, maoepoen sebeloemnya; Maka atas hal demikian, tenteo sedjoemlah kami ampoenja doesa hak adami, moehoen di maafkan sekaliannja dari Doenia hingga Acherat kelak. Di samping inipoen ta’loepalah kami sekalian bersedia memafakan sekedar doesa saudara terhadap kami sekaliannja. Dan mari kita berdo’ea pada Allah djoega bersama-sama, disampaikan Oemoer kita masing-masing sampai bertemu A’idilfitri tahoen jang akan datang 1355 Amin!! 

 

Pada tahun 1936 beberapa sejarah penting NU tercatat, di antaranya Kongres NU ke-11 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pada waktu itu Hidayah Islamiyah, sebuah organisasi Islam bergabung dengan NU. Pada tahun itu pula KH Wahid Hasyim mendirikan Ikatan Pelajar-Pelajar Islam di Jombang, membangun taman bacaan tak kurang 500 buku, termasuk majalah, surat kabar dalam bahasa Jawa dan Indonesia. 

Menurut Ensiklopedi NU (terbit 2014), majalah BNO, diperkirakan terbit pertama kali tahun 1931. Majalah itu diupayakan oleh kiai-kiai NU dengan harapan berperan sebagai obor kaum Muslimin pada umumnya dan Nahdliyin khususnya. 

Penulis: Abdullah Alawi
 


Sejarah Terbaru