• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Pangandaran

Ziarahi Makam Almaghfurlah KH Raden Didi Abdul Majid, Bupati Pangandaran: Beliau Sosok Ulama Kharismatik

Ziarahi Makam Almaghfurlah KH Raden Didi Abdul Majid, Bupati Pangandaran: Beliau Sosok Ulama Kharismatik
Ziarahi Makam Almaghfurlah KH Raden Didi Abdul Majid, Bupati Pangandaran: Beliau Sosok Ulama Kharismatik
Ziarahi Makam Almaghfurlah KH Raden Didi Abdul Majid, Bupati Pangandaran: Beliau Sosok Ulama Kharismatik

Pangandaran, NU Online Jabar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran menziarahi makam salah seorang ulama di Pangandaran yakni almaghfurlah KH Raden Didi Abdul Majid yang bertempat di Barengkok, Desa Cijulang Kecamatan Cijulang Pangandaran. Selasa, (24/10). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan milangkala Kabupaten Pangandaran yang ke 11. 


Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menerangkan bahwa ini sudah menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. “Sudah menjadi satu protap setiap ulang tahun hari jadi Kabupaten Pangandaran kita mengadakan ziarah ke makam orang orang yang berjasa di Pangandaran,” tuturnya.


H Jeje mengungkapkan bahwa almaghfurlah KH Raden Didi Abdul Majid atau lebih akrab disebut Agan Didi ini merupakan ulama kharismatik yang menyebarkan agama di wilayah Pangandaran.


“Nah, Agan Didi adalah ulama kharismatik dari sekian yang ada, dimana sekitar pada tahun 1936 sudah mendirikan pondok pesantren kalangsari, menyebarkan agama dan memberikan pemahaman agama dengan baik,” ucapnya.


“Dan beliau bagian dari NU kan, tentu yang menjadi pundament adalah bagaimana kelestarian ini bisa terjaga.” Tambahnya.


Sementara itu, Cucu almaghfurlah KH Raden Didi Abdul Majid yang saat ini menjabat sebagai Ketua PCNU Pangandaran KH Raden Hilal Faridz Turmudzi menerangkan bahwa Agan Didi pernah menuntut ilmu langsung ke Syekh Kholil Bangkalan Madura.


“Jenjang pendidikan pesantren beliau banyak salah satunya adalah berguru langsung ke Syekh Kholil bangkalan madura,” ungkap Aden.


KH Raden Hilal Faridz Turmudzi menerangkan bahwa Agan Didi kelahiran 1903 merupakan turunan kedelapan dari Sukapura Raden Adipati Sukapura. “Beliau adalah keturunan kedelapan dari Sukapura Raden Adipati Sukapura beliau dilahirkan pada tahun 1903 di pamijahan,” terangnya.


Berdasarkan dari sumber yang tertera di area pemakaman bahwa Agan Didi merupakan putra dari KH Raden Mahmud/Juragan Ajun ( Ajengan Panghulu Ciamis) Kakek dari Raden H Muhammad Salam.


Raden H Muhammad Salam Putra dari Raden As’ad ( Naib Parung Karang), As’ad putra dari Raden Wirajuanda ( Wedana), Wirajuanda Putra dari Raden Junagara ( Wedana Cibulak) anak dari Raden Juda Nagara ( Patih Sukapura) dan Raden Juda Putra dari Raden Angga Dippa ( Dalem Sawidak).


Karena memiliki ilmu yang tinggi, Agan Didi diberi tanah dengan luas sekitar satu perempat Kecamatan Cijulang untuk membangun Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren.


“Agan Didi merupakan anak sulung dari enam bersaudara dan beliau memiliki ilmu yang tinggi, maka KH Mahmud Salam memberikan hibah tanah hampir seperempat Kecamatan Cijulang dan disanalah beliau membangun pondok pesantren kalangsasri sekitar tahun 1930 han,” tuturnya.


“Yang paling hebat, beliau ulama yang suka mendidik para santrinya untuk menjadi ahli ilmu yang mencitai ulama, menjaga agama dan tentunya menjaga kestabilan negara. Selain itu, saya masuk di jajaran pengurus NU adalah darah dari Kakek. Memiliki kultur yang kuat,” tandas KH Raden Hilal Faridz Turmudzi.


Pangandaran Terbaru