Terlalu Banyak Pemain, Terlalu Sedikit Lapangan
Rabu, 22 September 2021 | 07:00 WIB
Oleh Amin Mudzakkir
Pengusaha cum aktivis Savic Ali pernah mengatakan, “Kita terlalu banyak menghasilkan pemain, tetapi terlalu sedikit menyediakan lapangan.”
Maksud pemain dan lapangan di sini sangat luas, termasuk di dunia pendidikan. Kita terlalu banyak menghasilkan sarjana, tetapi terlalu sedikit menyediakan lapangan kerja bagi mereka.
Saya tidak bisa tidak setuju dengan pendapat aktivis senior tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, misalnya, kita menyaksikan banyak sekali doktor dihasilkan baik dari perguruan tinggi di dalam negeri maupun dari manca negara. Setelah lulus, mereka mau bekerja di mana? Apakah kampus dan lembaga riset kita memadai?
Kenyataannya, hanya sedikit sekali para sarjana kita yang bekerja di bidang yang mereka kuasai dan senangi. Kebanyakan mereka bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Pokoknya asal bisa bertahan hidup. Akibatnya, bisa diprediksi, hasil pekerjaannya tidak maksimal, bahkan kadang asal-asalan.
Dalam situasi serba tanggung tersebut, muncul mantra bernama kewirausahaan. Terdengar menjanjikan dan memang bisa menjanjikan. Namun, bagi mereka yang terpaksa, kewirausahaan adalah pelarian. Bukankah pada bulan-bulan tertentu ribuan orang berbondong-bondong daftar tes CPNS?
Oleh karena itu, kewirusahaan bisa dimengerti sebagai mantra yang diciptakan negara --atas bujuk rayu pasar-- karena kegagalan mereka membuat lapangan, lapangan yang sesungguhnya, bukan lapangan yang seolah-olah. Mantra itu terus dihembuskan dengan berbagai macam cara agar kita, termasuk doktor-doktor itu, percaya terhadap kemampuan tangan dan kaki sendiri. Terdengar meyakinkan sih, tetapi apa iya?
Penulis adalah peneliti BRIN
Terpopuler
1
Lafal Niat Puasa Asyura Puasa Sunah pada 10 Muharram
2
Perkuat Ukhuwah dan Semangat Dakwah di Masyarakat, GP Ansor Cigerenem Gandeng Latansa 2 Gelar Pengajian Syahriahan
3
Ranting NU Teluk Pucung Bekasi Utara Fasilitasi Proses Dua Warga Masuk Islam: Ibu dan Anak Resmi Jadi Mualaf
4
Agar Hati Tak Mati, Inilah Doa-doa Pilihan di Hari Asyura 10 Muharram
5
Koperasi Merah Putih, Koreksi dan Harapan Baru bagi Ekonomi Rakyat
6
Model Bisnis NU Cirebon Dilirik PCNU Magelang untuk Kolaborasi Strategis
Terkini
Lihat Semua