• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Opini

Pesan Cinta Rasul Bergema di Jalan Dalem Kaum Bandung

Pesan Cinta Rasul Bergema di Jalan Dalem Kaum Bandung
Pesan Cinta Rasul Bergema di Jalan Dalem Kaum Bandung. (Foto: NU Online Jabar/Nasihin)
Pesan Cinta Rasul Bergema di Jalan Dalem Kaum Bandung. (Foto: NU Online Jabar/Nasihin)

Oleh nasihin
Dalem Kaum, Alun-alun dan Masjid Raya Bandung adalah nama yang tak asing bagi warga Kota Bandung dan sekitarnya. Bandung mendapat banyak julukan. Kota Parisj Van Java, Kota Kembang, Kota Kreatif, Kota Fashion, Kota Kuliner dan banyak lagi. Dipusat Kota Bandung, terdapat jalan-jalan yang bersejarah yang sekarang menjadi tujuan wisata. Diantara jalan yang paling terkenal di antaranya Dalem Kaum, Asia Afrika dan Braga.


Jalan Asia Afrika sangat terkenal dengan adanya Gedung Merdeka, tempat diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika Tahun 1955. Sekarang jalan Asia-Afrika menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Kemudian Jalan Braga, jalan ini sudah dikenal sejak jaman Kolonial sebagai tempat fashion, dan kemudian semakin berkembang dengan banyak berdiri toko pakaian, restoran, bank dan bar disepanjang jalan itu.


Jalan Braga kini semakin ramai, apalagi di waktu weekend. Banyak wisatawan lokal dan turis asing yang berbelanja, berburu kuliner sampai tempat nongkrong dan fotografi. Tempat dengan ciri khas bangunan-bangunan tua yang menjadi pertokoan, kuliner sampai Coffe Shop.


Jalan Dalem Kaum, adalah jalan di jantung Kota Bandung. Terletak di sebelah kiri Masjid Raya Bandung. Sepanjang Jalan Dalem Kaum berjejer Toko pakaian dan kaki lima yang tertata rapih, dan wisatawan akan nyaman berjalan karena di jalan ini kendaraan tidak diperbolehkan masuk.


Dalem Kaum sangat erat hubungannya dengan pendiri Kota Bandung. R.A Wiranatakusumah II yang dijuluki Dalem Kaum, adalah pendiri Kota Bandung, Bupati Ke-6 yang memerintah dari tahun 1794-1829 M. Di masa kepemimpinannya beliau mendirikan pula Masjid Agung, Pendopo Kota dan Sumur Bandung. Makam beliau berada di Jalan Dalem Kaum di sebelah kanan memasuki gang. Depan gang ada gapura yang tertulis Nama Beliau.


Dan pada hari Minggu (15/10/23) DKM Masjid Raya Bandung dan di support Lesbumi PWNU Jabar mengadakan acara Musik Cinta Rosul. Acara diadakan di sepanjang jalan dalem kaum, acara dimulai pukul 13:00-17:30 WIB. Acara dibuka oleh DKM Masjid Raya KH Hasyim Asyari. 


Acara pentas dimulai dengan atraksi Barongsai, para pemain barongsai memainkan atraksi ini dari ujung jalan dalem kaum sebelah barat sampai ujung selatan titik panggung berada. Penampilan kedua diisi tabuhan Rebana Santri Cijawura sambil melantunkan sholawat Nabi diiringi Angklung dan musik modern.


Suasana siang yang terik, di tengah hiruk pikuk Perkotaan seakan disejukkan dengan puji-pujian kepada Allah Swt dan Nabi Agung Muhammad Saw. Kota yang seakan tenggelam dalam arus globalisasi, gaya hidup materialis, hedonis seakan diingatkan dengan Cinta yang sejati yaitu cinta kepada Allah dan Rasulnya. Cinta yang akan menyelamatkan manusia sekarang dan nanti.


Setelah Pentas Rebana, acara diisi bergantian dengan berbagai penampilan musik akustik bertema: Ketuhanan, Toleransi, Kemanusiaan dan Cinta kepada Rasulullah. Semua penampilan memukau para penonton. Bahkan banyak yang larut dalam lantunan lagu dan sholawat.


Talent yang hadir selain dari Rebana Santri dan grup musik Lesbumi ada juga penampilan dari Juara Lomba Baca Al-Barjanji, Adew habtsa, Tuan Sendiri, Rivaldy feat Eski Cupumanik. Sebelum memasuki akhir acara, diadakan Talkshow Sariak Layung dengan Tema "Dialog Lintas Ormas tentang Perspektif Maulid Nabi."


Dialog yang dipandu Guru Gembul itu sangat menarik, apalagi menghadirkan tokoh-tokoh muda Jawa Barat. GP Ansor Jabar diwakili H Deni Ahmad Haedari, Reza Arfah dari Pemuda Muhamadiyah, Rosihon Fahmi dari Persis dan tentunya KH Hasyim Asyari selaku DKM Masjid Raya.


Yukie Passband mengakhiri acara dengan melantunkan lagu-lagu hitsnya dan sholawat. Penonton diajak bersholawat bersama sehingga sore itu jalan dalem kaum bergemuruh dengan Sholawat. 


Lely Mei sebagai pemandu acara, menutup rangkaian acara Musik Cinta Rosul dengan sesi foto bersama, dan deklarasi dari para Tokoh, bahwa acara yang penuh kebersaman, toleransi dan membangkitkan semangat cinta kepada Rasulullah ini akan menjadi agenda tahunan.


Penulis merupakan Pengurus Lesbumi PWNU Jawa Barat


Opini Terbaru