• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Opini

Ajengan Bunyamin yang Keempat di Tasikmalaya

Ajengan Bunyamin yang Keempat di Tasikmalaya
KH Yayan Bunyamin, Ketua Aswaja Center Tasikmalaya (Sumber: FB Rama Qaisra)
KH Yayan Bunyamin, Ketua Aswaja Center Tasikmalaya (Sumber: FB Rama Qaisra)

Oleh Muhyiddin
Suatu ketika, dalam sebuah pidatonya, KH Ma'ruf Amin menyebut tiga Bunyamin yang karena ilmu dan pengaruhnya menjadi ikon Tasikmalaya. Ketiga Bunyamin tersebut adalah KH AE Bunyamin (Ketua PCNU Tasikmalaya 1995-2000),  KH Abun Bunyamin (Pengasuh Pondok Pesantren Cipasung yang juga Rois Syuriah PCNU Kabupaten Tasikmalaya), dan KH Aban Bunyamin (Rois Syuriah PCNU Kota Tasikmalaya).

Dari kursi belakang, seorang pemuda setengah berteriak, "Satulagi Kiai, Yayan Bunyamin." Tentu saja teriakan setengah itu tak terdengar sampai panggung di mana KH Ma'ruf Amin sedang berpidato.

Ajengan Yayan Bunyamin adalah jenis khusus, langka, dan muncul saat semangat zaman membutuhkannya. Hanya masalah usia dan waktu sampai Kang Yayan nantinya akan disebut setarikan nafas dengan tiga Bunyamin di atas.

Kang Yayan tidak hanya menguasai bahasa Arab dan Inggris untuk melahap teks-teks tetapi juga mampu mengartikulasikannya dengan sangat baik, mudah, dan sederhana.

Ia mulai dikenal ketika memberikan pengajian di majelis-majelis lokal Tasikmalaya dan Priangan Timur dan mendirikan Aswaja Center Tasikmalaya. Namanya mulai beredar ketika aktif mengisi kaderisasi Gerakan Pemuda Ansor. Sejak saat itu, setiap akhir pekan baginya adalah jadwal antarkota dari satu kaderisasi ke kaderisasi yang lain. Menjadi makin padat ketika ia digandeng PWNU Jawa Barat menjadi instruktur MKNU. Namun padatnya jadwal, tidak membuatnya lalai membaca.

Penguasaannya terhadap tradisi keislaman yang mendalam, dipadu penguasaan tradisi ilmu-ilmu sosial adalah kelebihannya. Sementara kemampuan logika (mantiq) membuatnya mampu menyederhanakan penjelasan atas persoalan-persoalan yang rumit.

Kemampuan meladeni logical fallacy yang sengaja dibangun oleh pihak-pihak yang berseberangan, membuatnya menjadi top list tidak hanya untuk kaderisasi dan forum-forum diskusi, seminar tetapi juga lebih umum dalam pengajian-pengajian.

Keteguhannya di dalam ber-NU dengan mendengungkan Islam Rahmah, tidak diragukan. Laiknya keteguhan para filosof, ilmuwan, juga ajengan, yang merembet pada keteguhan dalam hal rasa di lidah. Booming kopi murni dengan berbagai variannya seperti kopi Garut, Rancakalong, Manglayang dan lainnya, tidak sedikitpun menggoyahkan keteguhannya pada sebuah merek kopi sasetan. 

Selain seorang khusus yang menguasai tradisi keislaman dan barat sekaligus serta mampu mengartikulasikannya, Kang Yayan juga seseorang yang mampu mempertemukan Penikmat Kopi Sasetan (PKS) bersama Penikmat Kopi Instan (PKI).

Penulis adalah Sekretaris Media Center PWNU Jabar
 


Opini Terbaru