WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global, Kenali Perbedaannya dengan Cacar Air
Senin, 25 Juli 2022 | 08:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global atau public healty emergency of international concern pada Ahad (24/7/22).
Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit yang ditularkan hewan kepada manusia (zoonosis). Cacar ini termasuk jenis penyakit infeksi yang disebabkan virus monkeypox, yakni virus yang tergolong genus orthopoxvirus.
Sementara cacar air (chickenpox) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Penyakit ini ditandai dengan gejala berupa ruam kemerahan berisi cairan yang terasa sangat gatal di seluruh tubuh.
Melansir NU Online, anggota Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) dr Syifa Mustika mengungkapkan bahwa perbedaan cacar monyet dengan cacar air diantaranya dapat dilihat dari luka kulit bekas cacar.
“Jadi, kalau monkeypox dia lebih besar dan juga isinya nanah,” terang dr Syifa sebagaimana dikutip NU Online, Selasa (24/5).
Lebih lanjut, dr Syifa menjelaskan bahwa orang yang terpapar monkeypox ini akan mengalami gejala seperti demam, lesu, dan ruam pada kulit dalam kurun waktu satu minggu.
"Kemudian berisi kayak cairan atau melenting. Benjolan berisi nanah, kemudian lama-kelamaan akan mengering dan mengelupas," papar penulis buku “Kupas Tuntas Vaksinasi Covid-19” tersebut.
dr Syifa mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya preventif cacar monyet.
Pewarta: Agung Gumelar
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
3
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua