Timur Tengah Kian Memanas, Airlangga Sebut Ekonomi Indonesia Masih Tunjukkan Pertumbuhan Solid
Rabu, 17 April 2024 | 13:42 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa perekonomian Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan yang solid meski menghadapi tantangan geopolitik yang kian sedang memanas di Timur Tengah.
Airlangga mengungkapkan saat ini perekonomian Indonesia berada pada jalur pertumbuhan yang cukup solid sebesar 5 persen dengan inflasi yang masih terkontrol di rentang 2,5 persen dan plus minus 1 persen.
“Neraca perdagangan kita masih surplus dan cadangan devisa kita masih kuat di angka 136 miliar dolar AS,” ungkapnya usai mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (16/4/2024) dikutip dari laman resmi presiden.
Lebih lanjut, Menko menjelaskan bahwa pasar keuangan global mengalami ketidakpastian dengan indeks dolar mengalami penguatan, sementara nilai tukar dan indeks harga saham global menunjukkan pelemahan. Namun, Indonesia, dibandingkan dengan negara-negara lain, masih dalam kondisi yang relatif aman.
“Tentu kita perlu melakukan berbagai kebijakan, antara lain bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN, dan memonitor kenaikan logistik dan kenaikan harga minyak,” ucap Menko Airlangga.
Dalam menghadapi gejolak ekonomi global, pemerintah Indonesia tetap fokus pada kebijakan yang mendukung sektor riil dan menstabilkan nilai tukar untuk mengurangi dampak terhadap impor, sambil juga mencatat manfaat bagi eksportir yang menerima lebih banyak devisa.
“Pemerintah terus melihat reform struktural dan menjaga ekspektasi dari investor dan juga memperkuat daya saing dan juga untuk menarik investasi jangka panjang ke Indonesia. Jadi kepastian-kepastian itu yang harus dijaga,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya deeskalasi dan menjaga kestabilan regional untuk mengurangi dampak ekonomi global.
“Dari sisi perekonomian, tentu kita melihat terjadi lonjakan harga minyak akibat serangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus dan juga terhadap retaliasi yang dilakukan oleh Iran,” ujar Menko.
“Dari segi ekonomi, Laut Merah dan Selat Hormuz itu menjadi penting, terutama karena Selat Hormuz itu 33 ribu kapal minyak dan Laut Merah itu sekitar 27 ribu dan peningkatan freight cost itu menjadi salah satu hal yang harus dimitigasi,” tutupnya.
Terpopuler
1
Inilah Rincian Zakat Fitrah Tahun 2025 di Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat
2
RMINU Jabar Gelar Safari Ramadhan Volume 4 Bersama LDNU dan LPBHNU
3
Operasi Pasar Murah PCNU Kabupaten Cirebon: Upaya Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Idulfitri
4
MAPK Al-Hikmah Gelar Festival Pelajar Se-Kota Tasikmalaya, Cetak Generasi Kreatif dan Kompeten
5
Tantangan Menghadang Gubernur Dedi Mulyadi
6
Muslimat NU Sukasari Bagikan 500 Takjil Gratis untuk Masyarakat
Terkini
Lihat Semua