• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Nasional

Kolom KH Zakky Mubarak

Rais Syuriah PBNU Jelaskan Nilai Keutamaan Shalat Berjamaah

Rais Syuriah PBNU Jelaskan Nilai Keutamaan Shalat Berjamaah
Rais Syuriah PBNU, KH Zakky Mubarak. (Foto: SS Facebook).
Rais Syuriah PBNU, KH Zakky Mubarak. (Foto: SS Facebook).

Jakarta, NU Online Jabar
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak menjelaskan tingginya nilai keutamaan shalat berjamaah di masjid. Keutamaan tersebut disampaikan melalui video yang diunggah di akun facebooknya Zakky Mubarak Syamrakh, Selasa (14/12).

 

Kiai Zakky menjelaskan dalam salah satu hadisnya Rasulullah Muhammad SAW,  mengarahkan kita selaku umatnya agar rajin melaksanakan shalat berjamaah. Dengan shalat berjamaah itu kita akan memperoleh keutamaan-keutamaan yang sangat luhur. 

 

“Salah satu hadis menyebutkan shalat berjamaah 27 derajat dari shalat seorang diri. (بِسَبْعٍ وعِشْرِينَ دَرَجَةً ). Dalam hadis lain disebutkan 25 kali lipat. jadi begitu kuatnya diperintahkan supaya kita melaksanakan shalat berjamaah,” jelasnya.

 

Ada satu kisah menarik lanjut Kiai Zaky, pada suatu saat Abdullah bin Umi Maktum seorang sahabat Nabi yang tunanetra yang tidak bisa melihat atau istilahnya buta.

 

“Rasulullah aku ini seorang yang tunanetra dan tidak ada orang yang menuntun kami untuk ke masjid, apakah boleh diberi keringanan untuk rukhsoh agar aku shalat dirumah,” katanya.

 

“Tapi begitu Abdullah di panggil Nabi mari, ia mendekat, Nabi bilang kamu denger gak azan shalat itu? Denger kata Abdullah. kalau gitu datanglah ke masjid,” tambahnya.

 

Kiai Zakky menegaskan bahwa orang buta saja diperintahkan oleh Nabi ke masjid. Apalagi kita yang sehat, matanya awas. Lanjutnya ia memaparkan kisah kehidupan di zaman para sahabat.

 

“Dalam kehidupan para sahabat dijumpai seorang sahabat yang tidak bisa jalan. Sampai dipandu oleh dua orang kanan kirinya, di bahunya, terus diletakan di shaff shalat berjamaah. Jadi luar biasa, sangat luar biasa,” paparnya.

 

“Sehingga ditegaskan sekiranya kamu mengetahui apa yang diperoleh dari shalat berjamaah pasti kamu akan mendatangi shalat berjamaah walau habwan meskipun dalam keadaan merangkak. Jadi begitu tingginya nilai shalat berjamaah. Maka kita harus memasyarakatkan shalat berjamaah dan ajak saudara-saudara kita, teman-teman kita supaya datang ke masjid untuk berjamaah,” pungkasnya.

 

Pewarta: Abdul Manap
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru