• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 18 Mei 2024

Nasional

PP GP Ansor Apresiasi Mesin Perontok Padi Produksi Lakbok

PP GP Ansor Apresiasi Mesin Perontok Padi Produksi Lakbok
Ketua Bidang Pertanian dan Kedaulatan Pangan PP GP Ansor Hadi M Musa Said saat memeriksa mesin perontok padi produksi PAC Ansor Lakbok Ciamis (Foto: FB Adhe Bagus Said)
Ketua Bidang Pertanian dan Kedaulatan Pangan PP GP Ansor Hadi M Musa Said saat memeriksa mesin perontok padi produksi PAC Ansor Lakbok Ciamis (Foto: FB Adhe Bagus Said)

Purwakarta, NU Online Jabar

Ketua Bidang Pertanian dan Kedaulatan Pangan PP GP Ansor Hadi M Musa Said, sangat mengapresiasi mesin perontok padi produksi PAC Ansor Lakbok, Ciamis. Hal itu disampaikan Adhe, demikian ia biasa disapa, saat menerima kunjungan PAC Ansor Lakbok di Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta (14/09).

“Alat ini mudah digunakan, murah, dan ramah lingkungan,” ujar Adhe. “Perontok padi ini sangat membantu pekerjaan para petani dan sudah mendapat sertifikasi dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Jawa Barat. Jadi, sudah direkomendasikan untuk bisa digunakan oleh para petani di seluruh Indonesia, ” sambungnya. 

Menurut Adhe, upaya ini tak lepas dari arahan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas agar kader Ansor mampu mencarikan solusi dan berinovasi dalam memajukan pertanian di Indonesia. 

“Kami bangga, karena alat ini dihasilkan oleh kader Ansor dari daerah pertanian. Artinya, alat ini menjawab kebutuhan petani setempat,” imbuh Adhe. 

PAC Ansor Lakbok

Inisiator pembuatan alat perontok padi itu adalah Miftah. Ia anggota Ansor dari Baregbeg, Lakbok, Ciamis. Miftah (30) adalah alumni STAINU Kebumen. Ia berkecimpung di dunia mesin perontok padi ini sejak 2015. Sejak semester lima saat kuliah, dia kerap memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar las di bengkel. Ketika di pesantren, ia juga kerap diperintahkan untuk memanen padi dengan alat yang bisa mempercepat proses merontokkan padi dari tangkainya.

“Waktu itu saya sempat terpikir untuk mencoba membuat alat seperti ini. Apalagi Lakbok merupakan daerah lumbung padi.  Banyak petani yang sawahnya berada di tengah-tengah area. Bayangkan saja, sawahnya di tengah dan terik matahari sangat menyengat. Untuk datang saja sudah capek apalagi mengurus sawah. Ini menurut saya, salah satu yang menyebabkan kenapa pemuda zaman sekarang jarang yang mau lagi bekerja di sawah,” jelasnya.

Miftah menambahkan, dengan kemampuan yang ia miliki, ia bertekad membuat sebuah alat yang meringankan petani saat panen. Berawal dari mesin yang ia buat di Kebumen dan dibawanya pulang ke Lakbok, ia terus memperbaiki berbagai kekurangan pada mesinnya. Acapkali ia meminta pendapat dari para petani soal mesinnya tersebut. Saat mesin sudah jadi, warga sekitar merespon baik. Mereka memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk membuat mesin tersebut lebih banyak.

“Saat itu saya hanya bermodalkan sekitar Rp 5 juta. Itu pun hanya cukup untuk membeli perlengkapan. Beruntung petani yang memesan, sudah memberikan pembayaran di depan. Sejak saat itu, semakin banyak yang memesan mesin perontok padi ke saya,” tutur alumni MA Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar ini.

Salah satu kelebihan mesin produksi Miftah ini adalah bobotnya yang terbilang ringan. 25 kilogram untuk perontok dan 15 kilogram untuk mesin. Perontoknya menggunakan paku yang disusun sedemikian rupa. Dengan menggunakan paku, akan meringankan saat padi dimasukkan ke mesin.

Pembeli mesinnya datang dari berbagai daerah, Tegal, Cilacap, Brebes, Indramayu, Karawang, Yogyakarta, Blitar, bahkan hingga Sumatera Barat.  Dalam pemasaran produknya, Miftah menggunakan Youtube, Facebook serta jaringan organisasi kepemudaan yang diikutinya, yaitu Ansor.

Terkait hal itu, Ketua PAC Ansor Lakbok Nawawi mengatakan bahwa ia sangat mendukung inovasi Miftah dan anggota Ansor yang lainnya. 
“Lakbok ini dikenal sebagai lumbung padi Ciamis. Melihat itu, kader kami yang kebetulan memiliki kemampuan, terpanggil untuk membuat mesin perontok padi yang memudahkan petani saat panen. Alhamdulillah respon masyarakat sangat baik,’ jelas Nawawi.

Nawawi menambahkan, melalui jejaring organisasi, pengembangan usaha akan lebih mudah karena GP Ansor di semua wilayah Indonesia. Kerjasama saling menguntungkan ini diharapkan bisa menjadi motivasi kader yang lain untuk bisa lebih produktif dan saling mengisi satu sama lain.

Sumber: Muhafid/Harapan Rakyat Online & FB Adhe Bagus Said
Editor: Iip Yahya


Editor:

Nasional Terbaru