• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 9 Mei 2024

Daerah

Bagini Cara GP Ansor Juntinyuat Merawat Tradisi dan Konsolidasi

Bagini Cara GP Ansor Juntinyuat Merawat Tradisi dan Konsolidasi
Jam’iyah rutinan Rabu Kliwon GP Ansor Juntinyuat (Foto: NU Online Jabar/Iing Rohimin)
Jam’iyah rutinan Rabu Kliwon GP Ansor Juntinyuat (Foto: NU Online Jabar/Iing Rohimin)

Indramayu, NU Online Jabar
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu menggelar tahlilan dan tadarus kebangsaan dengan cara berkeliling ke setiap Pimpinan Ranting. 

Acara yang dikemas dalam  Jam’iyah Rabu Kliwonan itu digelar setiap malam Rabu Kliwon setiap bulannya ternyata dapat mengakrabkan antar pengurus PAC maupun Pengurus Ranting, sehingga program-program bisa berjalan dengan baik.

Jam’iyah Rabu Kliwonan pada bulan ini digelar di Blok Langgar Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat, Selasa (8/9). Hadir pada kesempatan tersebut  pengurus PAC Ansor, Ketua MWCNU Juntinyuat H Asrorudin, perwakilan Koramil Juntinyuat, Ketua Pimpinan Ranting GP Ansor se-Juntinyuat.

Ketua PAC GP Ansor Juntinyuat Iin Maftukhin dalam sambutannya menyampaikan, lahirnya Jam’iyah rutinan Rabu Kliwon merupakan saran dari beberapa pengurus PAC sehingga kemudian disepakati menjadi salah satu program kegiatan PAC GP Ansor Juntinyuat.

“Selain itu, lahirnya jam’iyah rutinan Rabu Kliwon didasari dengan keyakinan bahwa untuk menghidupkan Ansor harus ditempuh dengan pergerakan lahir dan batin. Selain mendoakan para muassis dan sesepuh, jam’iyah ini juga sebagai sarana konsolidasi organisasi,” kata Iin. 

Ketua MWC NU Juntinyuat H Asrorudin dalam sambutannya menjelaskan, di era keterbukaan informasi ini ada ungkapan dari tokoh komunikasi, yakni siapa yang menguasai media maka akan menguasai dunia.  Maka di era sekarang kader Ansor harus memiliki kecakapan dalam bermedia dan harus menguasai media. 

“Kader Ansor harus menjadi garda terdepan mempertahankan aqidah Aswaja an-nahdliyah baik di dunia nyata maupun maya, mengkampanyekan Islam ramah. Jangan biarkan kelompok fundamentalis menguasai media. Wajib hukumnya kader Ansor mengisi ruang-ruang itu,” tegas Ketua MWCNU Juntinyuat.

Jam’iyah rutinan Rabu Kliwon dimulai dengan tahlil, kemudian dilanjutkan dengan tadarus kebangsaan yang membahas isu-isu kekinian dan keorganisasian. Tadarus kebangsaan mengangkat isu tentang peta radikalisme dan Islam Nusantara dengan menghadirkan pemateri dari pengurus PC GP Ansor Indramayu, Akhmad Rifai.

Dalam pemaparannya, Akhmad Rifai menjelaskan, radikalisme itu terbagi menjadi dua yaitu radikalisme pemikiran (fundamentalisme) dan radikalisme tindakan (terorisme). Radikalisme muncul dari pemahaman keagamaan yang sempit, tidak tuntas dalam memahami agama.  Radikalisme agama cenderung disebarkan oleh kelompok gerakan Islam transnasional (lintas negara) yang  memiliki tujuan mendirikan daulah islamiyah (negara Islam) maupun khilafah islamiyah (kekhalifaan global). Di Indonesia, gerakan Islam transnasional mulai berkembang pada tahun 1980.

“Ciri dari gerakan Islam Transnasional ini biasanya bersifat eksklusif, intoleran, anti-demokrasi, anti Pancasila dan anti NKRI. Maka kita harus waspada dan menangkal segala gerakan tersebut karena sangat membahayakan keutuhan NKRI, bagi kita Pancasila sudah final dan NKRI adalah harga mati,” pungkas Akhmad Rifai.

Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi


Daerah Terbaru