PMII Scholarship Incubator: Dorong Generasi Muda Fokus pada Perencanaan Belajar dan Kepemimpinan Sains-Sosial
Bandung, NU Online Jabar
Scholin, Program PMII Scholarship Incubator, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal generasi muda Indonesia.
Acara online rutin yang digelar setiap hari Sabtu dan Minggu ini telah mencapai sesi ke-14, sesi kali ini, Sabtu (16/12) mengangkat tema "Perencanaan Studi dan Kepemimpinan Sains-Sosial" dengan menghadirkan berbagai materi bermanfaat untuk peserta inkubasi Scholin.
Pada sesi kali ini, Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdulah Syukri, menjadi narasumber langsung, membagikan pengalamannya tentang studi di Jerman yang pernah ia raih dari Beasiswa DAAD.
Dalam paparannya, pria yang akrab disapa Gus Abe ini menekankan pentingnya perencanaan studi dan kepemimpinan sains-sosial.
"Perencanaan studi itu menjadi penting untuk disiapkan oleh kader-kader PMII. Jiwa sosial yang tinggi dan komitmen mewujudkan cita kemerdekaan Indonesia harus dibarengi dengan kompetensi ilmu yang baik," ujarnya.
Gus Abe juga memberikan tips dan trik untuk lulus dalam seleksi beasiswa, sambil menyinggung pentingnya mendedikasikan ilmu untuk organisasi, agama, dan bangsa.
"Ketika menjadi ahli dalam ilmu tertentu, kita menjadi pemimpin dalam konteks keilmuan. Pemikiran kita akan menjadi rujukan banyak orang pada aspek ilmu tersebut," tambahnya.
Sesi ke-14 Scholin ini diakhiri dengan penutupan oleh inisiator Scholin, Mahbub Ubaedi Alwi, yang memberikan review materi dan proses scholin yang sudah berlangsung. Alwi menegaskan komitmen PMII Scholarship Incubator untuk terus memberdayakan generasi muda Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal.
"Scholin akan terus melanjutkan misinya untuk memberdayakan generasi muda Indonesia, khususnya di PMII dan Nahdlatul Ulama. Dengan menyediakan pendampingan persiapan pendidikan di jenjang magister dan meraih beasiswa inovatif, kami ingin mengkampanyekan pentingnya pendidikan menyeluruh. Hal ini untuk mempersiapkan individu bukan hanya secara akademis, tetapi juga sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan visioner," pungkas Alwi.