• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Daerah

KOPRI INISA Perkuat Pemahaman Islam Ramah dan Isu Gender melalui SIG

KOPRI INISA Perkuat Pemahaman Islam Ramah dan Isu Gender melalui SIG
KOPRI Institut Shalahuddin Al-Ayubi mengadakan Sekolah Islam dan Gender (SIG), di Yayasan Ar-Raudhah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. (Foto: Kopri INISA Bekasi)
KOPRI Institut Shalahuddin Al-Ayubi mengadakan Sekolah Islam dan Gender (SIG), di Yayasan Ar-Raudhah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. (Foto: Kopri INISA Bekasi)

Bekasi, NU Online Jabar 
Pengurus Komisariat Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KOPRI) Institut Shalahuddin Al-Ayubi Tambun Cabang Kabupaten Bekasi, Sekolah Islam dan Gender (SIG), di Yayasan Ar-Raudhah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, 28-29 November lalu. 

Ketua KOPRI Pengurus Komisariat PMII INISA Cabang Kabupaten Bekasi Reesti MPPSS mengatakan, Sekolah Islam dan Gender untuk penguatan intelektual anggota PMII terhadap islam ramah perempuan, isu-isu gender, dan sensitivitas gender di masyarakat.

“Sejarah dan ahli tafsir menceritakan begitu pelik terkait treatment perempuan. Selain secara sosial ia didiskreditkan, tradisi jahiliah membenarkan perempuan untuk diwarisi yang menjadikannya bagaikan barang peninggalan,” katanya. 

Menurut dia, kedatangan Islam saat itu bagaikan bak angin segar, khususnya untuk perempuan. Kehadirannya benar-benar membawa perubahan stereotip laki-laki yang begitu misoginis, tak ada lagi pengkhianatan dan pelecehan. Kala itu, perempuan diperlakukan dengan baik dan di beri opportunity yang sama dengan laki-laki. 

Ketua Pelaksana SIG Rifqoh Nurjannah mengatakan kegiatan yang diikuti 50 orang dari perwakilan kota dan kabupaten di Jawa Barat tersebut berlangsung selama dua hari dengan tertib protokol kesehatan. 

“Di dalamnya dikaji materi-materi yang eksis dalam ilmu pengetahuan islam, seperti perempuan perspektif Al-Qur’an dan al hadits, fiqih, konsep dasar Islam, hukum Islam di Indonesia dan beberapa materi tambahan pengembangan kaderisasi,” katanya.

Hari pertama, kader PMII putra dan putri digembleng dengan materi-materi islam ramah perempuan serta sensitivitas gender di masyarakat. Narasumber yang hadir juga dari berbagai latar belakang organisasi, di antaranya pendiri Fahmina Institute dan pengasuh Pondok Pesantren Attauhid Cirebon KH Husein Muhammad, Ketua Muslimat NU Kabupaten Bekasi Hj. Vera Susanti, Fatayat NU Kabupaten Bekasi Faiqoh Husna, Pengurus Lakpesdam PBNU Ulil Abshar Abdala, aktivis perempuan yang aktif di isu gender dan perempuan Kalis Mardiasih.

Editor: Abdullah Alawi
 


Daerah Terbaru