• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Muktamar Lampung

Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah Jadi Pusat Agenda Utama Muktamar

Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah Jadi Pusat Agenda Utama Muktamar
KH M Imam Aziz (kiri), Prof KH M Nuh (tengah) dan Savic Ali (kanan) dalam Konferensi Pers Muktamar NU ke-34 d PBNU (Foto: NUO)
KH M Imam Aziz (kiri), Prof KH M Nuh (tengah) dan Savic Ali (kanan) dalam Konferensi Pers Muktamar NU ke-34 d PBNU (Foto: NUO)

Jakarta, NU Jabar Online 
Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah akan menjadi pusat agenda utama Muktamar NU ke-34. Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama, KH Imam Aziz, menjelaskan bahwa panitia telah menentukan lokasi-lokasi yang akan digunakan untuk rangkaian muktamar. Lokasi-lokasi tersebut berada di Kabupaten Lampung Tengah dan Kota Bandarlampung. 

“Untuk agenda utama muktamar seperti pembukaan dan sidang-sidang pleno di Pesantren Darussa’adah Kabupaten Lampung Tengah. Sementara penutupannya dijadwalkan di UIN Raden Intan Kota Bandarlampung. Hal ini diputuskan dengan berpegang pada prinsip Nahdlatul Ulama yang tak bisa lepas dari pesantren sekaligus komitmen visi mengembangkan pesantren,” kata Kiai Imam dalam Konferensi Pers di Gedung PBNU, Jakarta, sebagaimana dilaporkan NU Online pada Kamis (11/11). 

Sementara untuk sidang-sidang komisi termasuk kegiatan bahtsul masa’il akan disebar di tiga lokasi di Kota Bandarlampung. Lokasi yang akan menjadi tempat sidang dan bahtsul masail ini meliputi tiga kampus yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Universitas Lampung, dan Universitas Malahayati. 

“Terdapat tiga sidang komisi yakni program kerja, organisasi, dan rekomendasi dan tiga sidang bahtsul masail yakni waqi’iyah, maudluiyah, dan qanuniyah,” ujar Kiai Imam Aziz. 

Kiai Imam menegaskan, Muktamar ke-34 yang masih dalam suasana pandemi ini akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini dimulai dari pendaftaran peserta yang nantinya akan berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. Pihaknya juga sedang menunggu jawaban dari Satgas Covid Nasional dan Daerah terkait pelaksanaan Muktamar kali ini.

“Muktamar akan diatur agar bagaimana tidak terjadi kerumunan. Sehingga membagi komis-komisi menjadi bagian yang sangat penting untuk menjaga protokol kesehatan,” tegasnya.    

Panitia telah memutuskan untuk membatasi peserta dengan skema tiga orang dari perwakilan pengurus wilayah, cabang, dan cabang istimewa. 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang). “Maka total peserta sebanyak 1.959 orang. kemudian ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang, sehingga akan ada 2.295 peserta resmi yang menghadiri muktamar,” jelas Kiai Imam.

Jumlah tersebut menurutnya, separuh dari peserta resmi yang selama ini menghadiri muktamar. Biasanya, setiap PWNU dan PCNU mengirim tujuh peserta. 
“Semoga muktamar dapat berjalan lancar, aman, dan tidak ada aral melintang serta halangan apapun,” pungkasnya.

Editor: M Rizqy Fauzi
 


Nasional Terbaru