• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 20 Mei 2024

Nasional

Lepas 31 Mahasiswa ke Suriah, Dubes: Kagum, Agama dan Moderasi di Indonesia Serasi 

Lepas 31 Mahasiswa ke Suriah, Dubes: Kagum, Agama dan Moderasi di Indonesia Serasi 
Lepas Mahasiswa ke Suriah, Dubes Suriah: Kagum, Agama dan Moderasi di Indonesia Serasi. (Foto: Abdul Hakim Hasan)
Lepas Mahasiswa ke Suriah, Dubes Suriah: Kagum, Agama dan Moderasi di Indonesia Serasi. (Foto: Abdul Hakim Hasan)

Jakarta, NU Online Jabar
Duta Besar (Dubes) Republik Arab Suriah Abdul Mun'im Annan menyampaikan bahwa dirinya kagum dengan Islam yang berkembang di Indonesia, agama dan moderasi berjalan serasi saling membangun bukan saling menghancurkan. Hal tersebut diungkapkan saat memberikan sambutan dalam pelepasan keberangkatan 31 mahasiswa Indonesia yang akan menempuh pendidikan strata satu (S1) di Universitas Bilad Syam cabang Mujamma' Syeikh Ahmad Kaftaro Damaskus Suriah oleh Ikatan Alumni Syam Indonesia (Al Syami), Senin (8/11).

“Diri ini sangat kagum dengan Islam yang berkembang di Indonesia, karena adanya relasi agama dan negara yang baik, agama dan modernisasi yang berjalan serasi dan saling membangun, bukan saling menghancurkan,” katanya. 

Mun’im menjelaskan, Islam hari ini menghadapi tantangan yang cukup besar. Islam adalah agama yang membangun, tapi ada sebagian orang muslim yang justru merobohkan bangunan tersebut. 

“Berhati-hati lah dengan kelompok salafi wahabi, karena dimana mereka masuk suatu negara, negara itu hancur. Lihatlah Afghanistan, Somalia, Yaman, Iraq, Suriah, dan banyak negara muslim lain yang hancur dan tak kunjung maju setelah disusupi ideologi jihad ala wahabi,” sambungnya.

Ia juga berpesan kepada para mahasiswa agar kelak bisa tetap menjaga Islam sekaligus menjaga negaranya dengan baik. 

"Cintailah negara kalian, jangan biarkan negara ini dirusak. Sejauh saya bertugas di berbagai negara, saya tidak menemukan Islam sebagaimana yang saya temukan di Indonesia. Inilah Islam, dan kalian wajib menjaganya,” ucapnya.

Abdul Mun'im juga mengapresiasi pemerintah Indonesia yang mampu menjaga agama dengan baik, sekaligus mampu mengelola sumber daya alam, melibatkan anak-anak muda dalam pembangunan serta mewujudkan pembangunan infrastruktur yang begitu pesat. 

Perihal pelepasan mahasiswa ke Suriah, Ketua Umum Al Syami KH Ahmad Fathir Hambali menjelaskan bahwa dikirimnya para mahasiswa ke Suriah adalah untuk belajar Islam dari para ulama moderat. 

“Dikirimnya para mahasiswa ke Suriah adalah untuk belajar Islam dari ulama moderat, karena seorang mukmin adalah seseorang yang membuat orang lain merasa aman, terlindungi jiwa dan hartanya,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam (Dirjenpendis) Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) menambahkan bahwa Indonesia adalah negara bhinneka yang harus dijaga keberagamannya 

“Indonesia adalah negara bhinneka yang harus dijaga keberagamannya karena agama bertugas untuk merukunkan banyak orang. Eskalasi konflik antar anak bangsa harus dihindari karena itu akan menghambat pembangunan sebuah negara, apalagi Indonesia saat ini telah masuk dalam G-20,” ujarnya.

Ka. Densus 88 Irjen Pol. Martinus turut menyampaikan pesan kepada para mahasiswa agar mereka mempelajari 3 hal di Suriah, yakni ilmu agama, sejarah peradaban dunia dan pelajaran berharga dari konflik Suriah. 

“Mereka yang saat ini akan berangkat kuliah ke Damaskus adalah calon tokoh-tokoh besar masa depan, yang mampu menjaga Islam dan Indonesia,” tuturnya.

Perlu diketahui, para pejabat yang hadir dalam acara tersebut yaitu Ketua Umum Ikatan Alumni Syam Indonesia (Al Syami) KH Ahmad Fathir Hambali, Dubes Republik Arab Suriah Abdul Mun'im Annan, Konsuler kedutaan Mr. Nahid, Ka. Densus 88 Irjen Pol. Marthinus Hukom, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani, Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT yang diwakili Kombes Alexander Sabar, Kasie Kurikulum Subdit Pendidikan Diniyyah dan Ma'had Aly Kemenag RI Ahmad Rusdi.

Pewarta: Abdul Hakim Hasan
Editor: Abdul Manap


Nasional Terbaru