• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Nasional

Konbes ke-XXV, Gus Yaqut Jelaskan Filosofi Barisan dan Tegaskan Bahwa Ansor Masa Depan NU 

Konbes ke-XXV, Gus Yaqut Jelaskan Filosofi Barisan dan Tegaskan Bahwa Ansor Masa Depan NU 
Konbes ke-XXV, Gus Yaqut Jelaskan Filosofi Barisan dan Tegaskan Bahwa Ansor Masa Depan NU 
Konbes ke-XXV, Gus Yaqut Jelaskan Filosofi Barisan dan Tegaskan Bahwa Ansor Masa Depan NU 

Banjarbaru, NU Online Jabar
Sempat tertunda selama dua tahun akibat Pandemi Covid-19, Konferensi Besar (Konbes) ke-XXV Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor akhirnya Kembali digelar, dan secara resmi telah dibuka oleh Ketua Umum PP GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas di Grand Dafam Q Hotel, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (30/3/2022). Konbes ini akan berlangsung hingga Jumat (1/4/2022).


Gus Yaqut sapaan akrabnya menjelaskan filosofi barisan yang diterapkan di dalam Ansor. Ia juga menyebut bahwa para kader Ansor saat ini merupakan masa depan bagi Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU).  


Menurut Gus Yaqut, barisan itu akan seirama antara yang ada di depan dengan di belakang. Jika barisan depan melangkahkan kaki kanan, maka barisan belakang pun akan ikut melangkah menggunakan kaki kanan. Begitu pun jika barisan depan melangkah kaki kiri, barisan belakang juga mesti menggunakan kaki kiri untuk melangkah. 
 

“Barisan depan kalau melangkah kaki kanan, tapi di tengah dan belakang ada yang melangkah kaki kiri, kita ingatkan sekali-dua kali, kakimu salah tuh melangkah. Kalau sudah kita ingatkan kok tetap ndableg, kita jalan kaki kanan yang di depan, yang di belakang masih kaki kiri, pilihannya hanya satu: keluarkan dari barisan,” tegas Gus Men sapaan akrabnya sebagai Menteri Agama RI


Ia mengingatkan seluruh kader Ansor di seluruh Indonesia agar tidak sombong. Sebab, kader-kader itulah yang membutuhkan organisasi sebesar Ansor, bukan sebaliknya. Begitu pun Gus Yaqut mengaku dirinya bukan siapa-siapa kalau bukan karena menjadi kader Ansor.  


“Saya bukan siapa-siapa kalau bukan kader Ansor. Tidak mungkin Presiden Jokowi akan meminta saya melaksanakan tanggung jawab besar di Kementerian Agama, kalau saya tidak dilihat sebagai kader GP Ansor. Ansor tidak butuh kita semua. Ansor sudah besar dengan sendirinya tanpa kita. Tetapi kita butuh Ansor untuk menjadi besar,” ucap Gus Yaqut. 
Ia lantas memohon agar kader-kader di seluruh Indonesia mampu menjaga Ansor. Gus Yaqut juga menginstruksikan seluruh kader untuk membuat barikade yang kuat dan tutup pintu rapat-rapat. Tujuannya agar tidak ada sisa sedikit pun peluang atau lubang untuk siapa pun untuk mengacak-acak dan merusak barisan yang sudah susah-payah dirapikan selama ini.  


“Tolong (jaga Ansor). Kalau tidak, kita akan menyesal seumur hidup,” tegas Gus Yaqut.

Ansor masa depan NU Adik kandung Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ini mengingatkan bahwa Ansor adalah NU masa depan sekaligus masa depan NU. Artinya, gambaran masa depan NU ada di pundak seluruh kader Ansor.  


“Kalau hari ini kita berbaris rapi, insyaallah ketika kita mendapatkan amanah yang lebih besar, menjadi pengurus jamiyah NU, induk organisasi kita, maka NU pun akan berbaris rapi sebagaimana kita saat ini,” tuturnya.  


Menurut Gus Yaqut, jika kader Ansor mampu solid maka tidak ada tantangan yang tidak bisa dihadapi. Selama ini, lanjutnya, GP Ansor telah membuktikan. Sebesar apa pun badai yang menerpa, seluruh kader Ansor tetap bisa tegak berdiri.  


“Kita sudah teruji. Semakin sering kita menghadapi badai maka semakin kuat akar kita menghujam bumi. Semua tantangan harus kita lihat, hambatan juga harus kita baca. Orang yang berhasil adalah yang mampu melihat hambatan-hambatan dan bisa mencari jalan untuk melampauinya,” ucap Gus Yaqut.  


Ia sangat yakin, pengurus dan kader Ansor memiliki kemampuan serta keinginan kuat untuk bersama-sama menjaga organisasi agar tidak diacak-acak oleh pihak luar. Bahkan Ansor tidak akan bisa dikendalikan oleh siapa pun yang memiliki kepentingan atas organisasi dan pihak-pihak yang menyimpan keinginan tertentu untuk mendominasi satu di atas yang lain.


“Saya yakin, sahabat-sahabat sekalian akan mampu berpikir jernih untuk menyusun strategi dan program-program yang harus kita lakukan menghadapi tantangan organisasi dan tantangan yang akan dihadapi oleh negeri ini,” pungkasnya.  
Senada, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Teddy Suryana Kalimantan Selatan menegaskan bahwa kader Ansor dan Banser tidak akan menyerah di dalam kondisi apa pun, serta akan selalu siap atas instruksi dan komando yang diberikan oleh pimpinan, yakni Gus Yaqut sebagai ketua umum GP Ansor.  


“Bagi kita sebagai kader Ansor-Banser, tidak akan menyerah dalam kondisi apa pun, dan kita akan selalu siap selama Gus Ketum (Yaqut) memerintahkan,” kata Teddy.  


Ia menjelaskan, setelah Konbes XXV Ansor itu dibuka, seluruh peserta yang hadir dari setiap wilayah se-Indonesia akan serius membicarakan tentang persoalan dan kebijakan-kebijakan organisasi.  


Agenda selanjutnya adalah ziarah-ziarah ke makam para ulama yang ada di Kalimantan Selatan. Kemudian, Teddy meminta kesediaan kepada Gus Yaqut untuk meresmikan Gedung Sekretariat PW GP Ansor. 


“Kami dapat hadiah sebuah sekretariat untuk bisa berkumpul melakukan konsolidasi organisasi. Semoga besok Gus Ketum bisa kembali ke Kalsel untuk sama-sama kita tasyakuran dan meresmikan Sekretariat PW GP Ansor Kalsel,” harap Teddy. 


Editor: Abdul Manap
Sumber: NU Online


Nasional Terbaru