Kiai Robikin Emhas: Sarbumusi Itu Alat Perjuangan NU
Sukabumi, NU Online Jabar
Ketua Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU) Bidang Perburuhan KH Robikin Emhas menerangkan bahwa Sarbumusi merupakan alat perjuangan NU dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat khusunya di kalangan buruh, yang harus memiliki perbedaan dengan sarikat yang lain karena Sarbumusi berdasar pada prinsip Aswaja. Hal tersebut disampaikan secara Virtual saat memberikan sambutan pada Harlah Nasional Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indoneisa (K-Sarbumusi) ke-66 pada Ahad, (26/9) yang bertempat di Graha Ahmad Dasuki Pondok Pesantren Al Fatonah Sukabumi Jawa Barat.
"Sarbumusi itu alat perjuangan NU, harus punya khas dalam memperjuangkan kesejahteraan buruh, karena kita selalu berdasar pada prinsip dan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah, dengan cara Amar ma'ruf bil ma'ruf nahimunkar bil ma'ruf," tuturnya.
Sebagaimana kita ketahui, Sarbumusi didirikan pada 27 September 1955 di Pabrik Gula Tulangan Sidoarjo. Sarbumusi lahir sebagai respons para ulama terhadap dunia perburuhan di Indonesia, utamanya untuk memperjuangkan buruh Muslimin wa bil khusus buruh Nahdliyin
Enam puluh enam tahun lanjut kiai Robikin, adalah waktu yang cukup dewasa bagi sebuah Organisasi. Ibarat pohon bukan saja akarnya, dalam hujan lebat, batang dan daunnya harus kokoh, serta harus berbuah lebat yang bisa membawa manfaat bagi siapapun yang berlindung dibawahnya dan yang menikmati buahnya.
Kiai Robikin juga menjelaskan Serikat buruh adalah Alat untuk mencapai kemerdekaan indonesia sepenuhnya, menjadi badan yang tak terpisahkan dalam perjuangan politik.
"Pengurus Sarikat Buruh dalam hal ini Sarbumusi, pemikul beban, yang membawa alat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia tidak terpisahkan dalam perjuangan politik di tanah air," terangnya
Ia menambahkan, di era Reformasi, banyak oraganisasi muncul, termasuk organisasi buruh, kita harus memanfaatkan hikmah kebebasan berdemokrasi dan berserikat, Sarbumusi hadir sebagai alat perjuangan, memastikan akidah buruh, meningkatkan sumber daya manusia, memperkokoh soliditas, memperluas jejaring dengan organisasi buruh lain, serta meningkatkan khidmah terhadap organisasi, katanya.
"Tidak boleh main-main ngurusin buruh, sekalipun ada gangguan seiring berjalannya waktu. Enam Puluh Enam Tahun ikhtiar yang nyata dan perlu diapresiasi. Beberapa tokoh terdahulu patut kita teladani untuk meningkatkan ruh perjuangan. Untuk itu jika diperkenankan, saya berharap Sarbumusi memperluas cakupan keanggotan. Warga NU itu hasil sensus 2019 sudah mencapai 98,9 juta, sebelumnya pada Tahun 2012 berjumlah 91,2 juta. Penambahan data tersebut harus mempengaruhi pula terhadap data Sarbumusi," pungkasnya.
Pewarta: Amus Mustaqim
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi