KH Agus Salim: Dakwah Medsos, Kebutuhan Sekaligus Tantangan
Bandung, NU Online Jabar
Media sosial menjadi kebutuhan di masa era milenial ini. Sebuah tuntutan dakwah sekaligus tantangan bagi para dai NU. Teknologi yang semakin canggih, berimplikasi pada informasi, terdapat banyak hoax sekaligus berbagai kemudahan. Hal ini menjadi tuntutan yang harus di hadapi NU.
Demikian disampaikan oleh Ketua LD PBNU KH Agus Salim dalam Webinar Internasional Dakwah dengan tema “Penguatan Kapasitas Da’i Aswaja An-Nahdliyyah Tahun 2020”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh LD PWNU Jabar secara virtual dari Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat, Selasa (15/12), dan disiarkan langsung oleh NU Jabar Channel.
Kiai Agus membahas bagaimana dakwah NU di media sosial.
“NU senantiasa beradaptasi dengan tuntutan zaman, seperti dakwah melalui medsos di era milenial ini,” ujarnya. “NU selalu konsisten dalam berdakwah, dari fase pra kemerdekaan sampai era reformasi hingga saat ini. Dan NU selalu mempertimbangkan aspek kemasalahatan,” lanjutnya.
Dari fase ke fase itu, lanjut Kiai Agus, kita mendapati jejak konsistensi dakwah NU.
“Dakwah Aswaja an-Nahdliyyah itu terlihat jelas selalu mempertimbangkan aspek maslahat yang hendak dicapai, yakni bersifat kebangsaan, keummatan, dan kemanusiaan,” ucapnya.
Menurut Kiai Agus, dakwah NU selalu mengakomodasi nilai-nilai budaya lokal dan selalu mengedepankan nilai uswatun hasanah.
“Dakwah NU selalu mengakomodasi nilai-nilai budaya lokal yang sejalan dengan agama. Bukan dengan mencela suku, adat, dan bahasa setempat,” tegasnya. “Dakwah NU selalu mengedepankan nilai uswatun hasanah, keteladanan yang baik,” sambungnya.
Dalam situasi konflik, papar Kiai Agus, dakwah NU juga selalu menempuh jalan yang paling ringan risikonya.
“Kita memprioritaskan untuk menghindari keburukan, dibanding dengan menuai kebaikan,” pungkasnya.
Pewarta: Abdul Manap
Editor: Iip Yahya