• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Gus Yahya Tegaskan Politik Identitas Haram

Gus Yahya Tegaskan Politik Identitas Haram
Gus Yahya Tegaskan Politik Identitas Haram
Gus Yahya Tegaskan Politik Identitas Haram

Bandung, NU Online Jabar
Politik identitas kerap muncul pada perhelatan jelang pemilihan umum (Pemilu). Politik identitas ini yaitu politik yang mengatasnamakan identitas tertentu untuk menggalang dukungan dari masa yang banyak.


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa NU menolak politik identitas, jelang Pemilu 2024 mendatang. Dalam hal ini, NU menyiapkan narasi untuk menangkal politik identitas untuk mencegah perpecahan di masyarakat.   


“Narasi pencegahan ini penting disisipkan tagline atau kata kunci yang mempertegas bahwa politik identitas itu haram,” kata Gus Yahya saat menerima kunjungan Bawaslu di kantor PBNU beberapa waktu lalu melansir NU Online, Selasa (14/3/23)   


Penegasan politik identitas, kata Gus Yahya, bertujuan untuk memarjinalkan artikulasi maupun para aktor politik yang menghalalkan politik identitas.   


“Para aktor politik yang memainkan politik identitas ini pokoknya jangan dikasih celah barang sedikitpun, masyarakat perlu tahu bobroknya dan citra buruk mereka. Bagaimana akibatnya bila memilih tokoh pemain politik identitas,” katanya lagi.


Sebab itu, ia mendorong semua pihak, khususnya para pemegang kebijakan, dalam hal ini KPU dan Bawaslu RI untuk membuat strategi sistematis yang bisa menangkal politik identitas.   


“Nah, strategi ini memerlukan beberapa komponen, di antaranya wacana tentang rasionalisasi anti politik identitas. Dengan membuat narasi dan memasukkan sejumlah tagline atau kata kunci,” ujar tokoh yang pernah menjabat sebagai Jubir Presiden ke-4 RI ini.   


Contoh taglinenya, terang dia, misalnya: politik identitas akan membawa perpecahan, politik identitas akan memustahilkan musyawarah mufakat, atau politik identitas sebagai alat untuk menipu.   


“Tagline-tagline itu mempertegas kedudukan pemilu sebagai kompetisi yang absolut dan rasional sehingga tidak mungkin ada negosiasi,” terangnya.


Strategi selanjutnya, ungkap Gus Yahya, adalah mewartakan secara masif kepada semua pihak bahwa politik identitas hanyalah alat bagi para aktor politik untuk menutupi kekurangannya.


“Mereka tidak punya gagasan kuat dan hanya bisa menipu pemilih dengan artikulasi identitas. Dengan kata lain politik identitas itu penipuan,” tegasnya.   


“Intinya adalah bahwa kita harus mampu menangkap dan menangkal penyebaran politik identitas dengan cara memarjinalisasi baik artikulasi maupun pelaku politik identitas,” tandas Gus Yahya.  


Editor: Abdul Manap
 


Nasional Terbaru