• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Gus Yahya Sebut Sistem Pemilu Jadi Aspek Kunci Kepercayaan Rakyat terhadap Sistem Politik

Gus Yahya Sebut Sistem Pemilu Jadi Aspek Kunci Kepercayaan Rakyat terhadap Sistem Politik
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Foto: NU Online)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menguraikan beberapa aspek kunci yang menjadi landasan penting untuk memastikan kepercayaan rakyat terhadap sistem pemilu di Indonesia. 


Pernyataan tersebut disampaikannya saat penandatanganan Nota Kesepahaman antara PBNU dan KPU mengenai Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM dalam penyelenggaraan pemilu 2024.


Gus Yahya menegaskan bahwa pemilu merupakan titik tolak paling mendasar, di mana konstruksi politik keseluruhan dibangun dari waktu ke waktu. "Kepercayaan rakyat terhadap sistem politik sangat tergantung pada kepercayaan rakyat terhadap sistem pemilu," ujar Gus Yahya di kantor PBNU, Jumat (13/10/2023) dilansir NU Online


Aspek pertama yang diungkapkan oleh Gus Yahya adalah pentingnya pemahaman rakyat terhadap sistem pemilu dan hak-hak mereka dalam proses tersebut. Menurutnya, sosialisasi yang efektif diperlukan agar rakyat memahami sistem pemilu dan hak-hak mereka secara jelas.


Kedua, Gus Yahya menyoroti perlunya penyelenggaraan pemilu yang adil dan transparan. Tahapan pemilu harus dilaksanakan dengan integritas dan keterbukaan agar masyarakat dapat memantau dan mengidentifikasi masalah yang perlu diperbaiki.


Gus Yahya menekankan bahwa satu-satunya kepentingan Nahdlatul Ulama (NU) terhadap politik Indonesia adalah keselamatan bangsa dan negara. "Apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh Nahdlatul Ulama harus didasarkan pada pertimbangan keselamatan bangsa dan negara," tegasnya.


Lebih lanjut, Gus Yahya menjelaskan bahwa keselamatan bangsa dan negara menjadi tanggung jawab utama NU terhadap politik di Indonesia. Menurutnya, kepentingan ini memiliki dua dimensi. Pertama, sistem politik harus berjalan dengan baik dan tidak gagal. Gus Yahya mengingatkan bahwa apapun yang terjadi dalam kerangka politik harus berjalan dengan baik dan kekurangan harus segera diperbaiki.


Kedua, Gus Yahya menekankan bahwa capaian-capaian yang menunjukkan arah kemajuan tidak boleh berhenti di tengah jalan atau bahkan mundur ke belakang. "Alur menuju kemajuan harus diteruskan, dan ada jaminan bahwa alur ini tidak akan putus di tengah jalan, apalagi mundur ke belakang. Itu dua hal yang menjadi ukuran keselamatan di jalan," imbuhnya.


Dengan penekanan pada aspek-aspek tersebut, Gus Yahya Cholil Staquf berkomitmen untuk memastikan bahwa kepercayaan rakyat terhadap sistem pemilu tetap kuat, menjadikan keselamatan bangsa dan negara sebagai fokus utama peran politik Nahdlatul Ulama di Indonesia.
 


Nasional Terbaru