4 Menteri Kabinet Merah Putih Sowan ke PBNU, Mohon Restu Sebelum Bertugas
Selasa, 22 Oktober 2024 | 06:30 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, empat menteri dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Kabinet Merah Putih melakukan kunjungan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk meminta restu. Mereka disambut oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024).
Keempat menteri tersebut adalah Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar, Menteri Sosial (Mensos) H Saifullah Yusuf, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi.
Pertemuan dimulai dengan kedatangan Menag Nasaruddin Umar bersama Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pada pukul 15.40 WIB, diikuti oleh Menteri P2MI Abdul Kadir Karding pada pukul 15.58 WIB, dan Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi pada pukul 16.35 WIB.
Menag Nasaruddin menjelaskan bahwa tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk meminta doa restu dari PBNU sebelum menjalankan tugas sebagai Menteri Agama.
"Kami sebagai kader NU merasa perlu sowan kepada para sesepuh untuk memohon doa dan arahan. Ini bagian dari tradisi pesantren yang mengajarkan kami untuk berakhlakul karimah," ujar Nasaruddin.
Menurutnya, silaturahmi seperti ini memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan materi. "Sowan itu lebih mahal daripada uang," tambahnya. Nasaruddin juga menyampaikan bahwa doa dari para ulama merupakan "senjata terkuat" yang dapat memudahkan perjalanan tugas mereka di pemerintahan.
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding pun mengungkapkan rasa syukurnya bisa bertemu dengan para tokoh PBNU, termasuk Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar. Karding berharap doa dan dukungan penuh agar amanah sebagai Menteri P2MI dapat dijalankan dengan baik.
"Kami tetap kader NU, meskipun dalam kabinet berasal dari latar belakang yang berbeda, kami tidak bisa terlepas dari pengabdian kepada Nahdlatul Ulama," tegasnya.
Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi juga menyampaikan pesan yang diterima dari KH Miftachul Akhyar terkait peran penting perempuan di pesantren, khususnya ibu nyai.
"Bu nyai di pesantren memiliki kekuatan yang luar biasa dalam mengatur segala sesuatunya, meskipun yang terlihat di luar adalah peran pak kiai. Ini menegaskan bahwa perempuan memiliki peran penting, terutama dalam keluarga," jelasnya.
Keempat menteri tersebut berharap dukungan dan restu dari PBNU dapat membantu mereka menjalankan tugas-tugas kenegaraan dengan amanah dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Terpopuler
1
DPR RI Setujui Usulan Kemenag soal Tambahan Anggaran untuk BOS Madrasah dan Tunjangan Profesi Guru
2
Dikukuhkan Rais 'Aam PBNU, Inilah Susunan Struktur Idaroh Aliyah JATMAN 2025-2030
3
Ketika 14 Siswa Tak Diakui Negara: Kebijakan Tambah Rombel 50 Siswa Mengandung Bom Waktu
4
Pererat Ukhuwah, PCNU Kabupaten Bogor Gelar Istighotsah dan Silaturahmi Pendekar Pagar Nusa
5
Aklamasi, Nyai Hj Minyatul Ummah Terpilih Pimpin Fatayat NU Jawa Barat 2025–2030
6
Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Muslimat NU Pangandaran Gelar Pengajian dan Santunan
Terkini
Lihat Semua