Ponpes Raudlatul Tholibin Cisetu Jadi Tempat IPNU-IPPNU Majalengka Gelar Lakmud

Majalengka, NU Online Jabar
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kabupaten Majalengka menggelar Latihan Kader Muda (LAKMUD) yang berlangsung selama tiga hari mulai dari Jum'at-Ahad, (23-25/06/2023) di Pondok Pesantren Raudlatul Tholibin, Desa Cisetu Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris PCNU Majalengka, Keua MWCNU Rajagaluh, Ketua PW IPNU Jawa Barat, dan Forkopimda dilingkungan Majalengka.

Dalam sambutanya, Ketua IPNU Majalengka Jejen Jaenal Mursalin melaporkan, seluruh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 50 orang dengan berbagai latar belakang serta tidak hanya dari Majalengka saja.

“Kedepannya, tentunya kami berharap bahwa kader-kader yang ditempa pada latihan kali ini akan menjadi Kader yang militan dan kuat secara intelektual," tuturnya kepada NU Online Jabar. 

Sementara itu, Ketua IPNU Jawa Barat, Ahmad Regi Maulana mengatakan bahwa tanpa aksi sekedar ideologi tanpa resaslias sekedar berontak tanpa otak itu adalah Nol besar berkesempatan hadir dalam acara pembukaan kegiatan tersebut.

Ia menilai pentingnya menggencarkan pelatihan kader tingkat lanjut bagi kader IPNU-IPPNU. Sebab, sudah banyak kader yang sudah mengikuti Masa Kesetiaan anggota (Makesta) di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC).

"Semoga kegiatan lakmud ini bisa menjadi sebuah jawaban bagi para pelajar di Majalengka," tandasnya. 

Selain itu, Sekretaris PCNU Majalengka Dani Aziz S menyebut, kegiatan yang bertema "restorasi Pelajar untuk Abad Kedua Nahdlatul Ulama" ini tentunya bertujuan untuk mengkatalisasi kualitas kader IPNU dan IPPNU Khusunya kader-kader di Majalengka. Menurutnya, bahwa restorasi yang diharapkan  perlu ditunjang dengan pemikiran kader yang mempuni dan budaya literasi yang kuat.

"Nahdlatul Ulama tentunya menyadari bahwa kebutuhan gerakan IPNU dan IPPNU dewasa ini harus didasari dengan gerakan yang elegan dan kuat untuk menghadapi permasalahan pada abad ke-2 Nahdlatul Ulama ini," tegasnya.

Pewarta: Tata Irawan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi