• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Majalengka

Pelajar NU Sukahaji Antusias Ikuti Makesta di Ponpes Al-Azhar 

Pelajar NU Sukahaji Antusias Ikuti Makesta di Ponpes Al-Azhar 
Pelajar NU Sukahaji Antusias Ikuti Makesta di Ponpes Al-Azhar. (Foto: NU Online Jaar/Tata)
Pelajar NU Sukahaji Antusias Ikuti Makesta di Ponpes Al-Azhar. (Foto: NU Online Jaar/Tata)

Majalengka, NU Online Jabar

Sebanyak 45 pelajar Nahdlatul Ulama Kecamatan Sukahaji mengikuti kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) yang diselenggarakan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Pondok Pesantren Al-Azhar 517. 


Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari pada Jumat-Ahad, 10-13 Februari 2023 itu dihadiri ketua PCNU Kabupaten Majalengka kiai Dedi Mulyadi, ketua MWCNU Sukahaji kiai Ahmad Bustomi dan ketua IPNU Kabupaten Majalengka Jejen Jaenal Mursalin. 


Di hadapan para peserta Makesta, Jejen Jaenal Mursalin mengatakan, Makesta tiada lain bertujuan agar para peserta terkhusus pelajar NU sukahaji mampu meneruskan perjuangan para ulama sekaligus berkhidmah di organisasi NU, Makesta juga merupakan jenjang awal bagi para Pelajar NU sebelum memasuki organisasi IPNU-IPPNU. 


“KH Hasyim Asy’ari pernah berkata “Siapapun yang mengurus NU dia adalah santriku dan siapapun yang menjadi santriku saya doakan husnul khatimah beserta anak cucu nya” Dari situlah para Pelajar NU termotivasi untuk mengikuti dan menghidupkan organisasi NU melalui IPNU dan IPPNU. Selain itu IPNU IPPNU mempunyai trilogi yaitu Belajar, Berjuang, dan Bertaqwa,” ujarnya.


Kiai Ahmad Bustomi menyampaikan rasa bangga sekaligus bahagia melihat raut wajah dari para peserta yang terlihat semangat mengikuti Makesta. 


“Selama tiga hari kegiatan, para peserta akan diberi materi tentang kepemimpinan, keorganisasian, ke-NU-an, kebangsaan selain itu juga diberikan materi ke-Aswajaan yang bertujuan untuk menguatkan aqidah dan harokah kita semu,” tuturnya.


“Tidak hanya materi saja, terkadang di sela-sela materi juga terdapat permainan yang membuat suasana lebih berwarna, sehingga peserta makesta dapat lebih nyaman saat kegiatan,” sambungnya.


Sementara itu, H Dedi Mulyadi berharap memasuki abad kedua NU ini, peran serta para pelajar di kalangan Nahdliyin dapat terlihat. Minimal, kata dia, mereka tidak malu untuk mengakui bahwa dirinya adalah kader NU.


“Saat ini NU sudah memasuki abad kedua artinya NU sudah 100 tahun hadir di dunia ini. Dan harus memberikan kontribusi pada abad kedua,” tandasnya.


Pewarta: Tata Irawan
Editor: Agung Gumelar


Majalengka Terbaru