Majalengka

Majalengka Memulai Gerakan Hijau: 129 Pohon Ditanam di Pesantren Cihagi

Senin, 30 Desember 2024 | 14:10 WIB

Majalengka Memulai Gerakan Hijau: 129 Pohon Ditanam di Pesantren Cihagi

Komunitas lingkungan Awi Hejo mengawali tahun 2025 dengan semangat baru melalui gerakan “Majalengka Menanam”. Sebagai langkah awal, sebanyak 129 pohon ditanam di area Pondok Pesantren Cihagi, Cikijing, Sabtu (28/12).(Foto: NU Online Jabar)

Majalengka, NU Online Jabar
Komunitas lingkungan Awi Hejo mengawali tahun 2025 dengan semangat baru melalui gerakan “Majalengka Menanam”. Sebagai langkah awal, sebanyak 129 pohon ditanam di area Pondok Pesantren Cihagi, Cikijing, Sabtu (28/12). Acara ini dihadiri oleh berbagai komunitas, aktivis lingkungan, serta tokoh masyarakat seperti kiai dan santri, menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari berbagai elemen.


Menurut Jejen Jaenal Mursalin, Direktur Awi Hejo, kegiatan ini berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Cihagi untuk menghidupkan kembali wacana eco-pesantren, yang belakangan kurang mendapat perhatian.


“Banyak di antara kita yang kini acuh terhadap kerusakan ekosistem. Ketidakpedulian ini berkontribusi pada bencana yang lebih besar. Dengan menanam pohon, kami ingin mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan,” ungkap Jejen.


Kang Miftah, pimpinan Pesantren Cihagi, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menekankan pentingnya langkah ini dalam menciptakan pesantren yang lebih hijau. “Kami memiliki semangat besar untuk menanam 129 pohon tahun ini. Ke depan, kami juga berharap dapat berkolaborasi lebih luas dengan masyarakat demi menjaga kelestarian ekosistem,” jelasnya.


Gerakan ini juga melibatkan pelajar dari berbagai sekolah seperti SMAN 1 Cikijing dan SMK PUI Cikijing, serta komunitas seperti Scooterhead, Akampa, Forkopala, dan Sispala. Antusiasme mereka mencerminkan kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya ruang terbuka hijau.


Selain penanaman pohon, Awi Hejo juga mengadakan talkshow interaktif dengan menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif seperti Ginggi dari Jatiwangi Art Factory dan Mahmud, pakar lingkungan. Diskusi ini memberikan wawasan penting tentang keberlanjutan lingkungan.


“Kami berharap gerakan ini tidak berhenti di sini. Dengan kepedulian kolektif, menanam pohon menjadi langkah awal untuk menciptakan perubahan besar yang berkelanjutan bagi lingkungan,” tambah Jejen.


Gerakan “Majalengka Menanam” menjadi bukti nyata bahwa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan masih sangat tinggi. Semoga semangat ini terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi generasi mendatang.