Haul Akbar ke-52: Ribuan Jamaah Kenang KH Abdul Halim, Tokoh NU Kuningan
Selasa, 19 November 2024 | 14:11 WIB
Haul Akbar ke-52 pendiri Pondok Pesantren Jagasara, KH Abdul Halim, berlangsung khidmat dan penuh sejarah. Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati Kampung Jagasara, Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, pada Ahad (17/11/2024). (Foto: NU Online Jabar)
Fasfah Sofhal Jamil
Kontributor
Kuningan, NU Online Jabar
Haul Akbar ke-52 pendiri Pondok Pesantren Jagasara, KH Abdul Halim, berlangsung khidmat dan penuh sejarah. Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati Kampung Jagasara, Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, pada Ahad (17/11/2024). Acara ini menjadi momen untuk mengenang perjuangan dan pengabdian luar biasa sang ulama besar.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh terkemuka, seperti KH Ahmad Hasan (Benda Kerep, Cirebon), KH Athoillah Sarajaya, KH Umar Mahmud (Gedongan, Cirebon), dan Gus Imron (Buntet, Cirebon). Para ulama ini menegaskan kembali peran Kampung Jagasara sebagai salah satu basis perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) di masa penjajahan.
KH Abu (Bandung Sari, Brebes) menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Jagasara dahulu menjadi pusat strategi perlawanan terhadap penjajah.
"Ponpes Jagasara merupakan basis pergerakan pejuang Nahdlatul Ulama. Tokoh-tokoh dari Benda Kerep, Buntet, Gedongan, dan Babakan Ciwaringin pernah menyusun strategi perang melawan penjajahan Belanda dan Jepang di sini," ungkapnya.
Sementara itu, Ustadz Tatang, mewakili keluarga besar Bani Halim, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara haul.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan, jamaah, dan semua pihak yang hadir serta mengirimkan doa. Terima kasih juga kepada panitia, Pemuda Jagasara, Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Kecamatan Cidahu, Muslimat NU, Ansor Banser, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, PAGAR NUSA, dan seluruh elemen masyarakat yang telah bersama-sama menyukseskan acara ini," ujarnya.
Di sisi lain, Kiai Ma’sum mengajak santri dan alumni Ponpes Jagasara untuk terus menjaga nama baik pesantren. "Istiqomah dalam mengamalkan ilmu yang telah diajarkan para guru, menjaga citra pesantren, dan bersama-sama membesarkan Pondok Pesantren Jagasara," pesannya.
Acara ini meliputi berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari Khotmil Qur’an hingga Mauidhoh Hasanah yang diisi oleh KH Said Aqil Sirodj, Mustasyar PBNU. Dalam ceramahnya, KH Said Aqil menekankan pentingnya akhlak dalam kehidupan bermasyarakat.
"Mbah Yai Abdul Halim tidak mewariskan harta, sawah, atau uang, tetapi beliau mewariskan akhlak yang mulia. Akhlak inilah yang harus terus dijaga dan diteladani," ujarnya.
Haul ini tidak hanya menjadi momen refleksi sejarah, tetapi juga pengingat akan pentingnya perjuangan dan pengabdian yang dilandasi nilai-nilai akhlakul karimah.
Terpopuler
1
Gus Yahya Respons Wacana Pendanaan MBG Melalui Zakat: Perlu Kajian Lebih Lanjut Karena Kategori Penerima Zakat Sudah Ditentukan
2
Profil Alex Pastoor dan Dany Landzaat, Dua Asisten Pelatih yang Dampingi Kluivert di Timnas Indonesia
3
Khutbah Jumat Terbaru: Bulan Rajab, Momentum untuk Tingkatkan Kualitas Spiritual Diri
4
Refleksi Harlah ke-102 NU: Membangun Sinergitas Harokah dalam Ber-NU
5
Pentingnya Menggerakkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di Kota Bogor Menjelang Harlah ke-102
6
MoU Haji 2025 Ditandatangani, Indonesia Akan Berangkatkan 221 Ribu Jamaah
Terkini
Lihat Semua