Kota Bandung

Tim Emergency Response LPBINU Jabar Ikuti Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi dan Simulasi Gempa Akibat Sesar Lembang

Sabtu, 2 November 2024 | 12:02 WIB

Tim Emergency Response LPBINU Jabar Ikuti Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi dan Simulasi Gempa Akibat Sesar Lembang

Tim Emergency Response Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat turut berpartisipasi dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi dan Simulasi Gempa Bumi Akibat Sesar Lembang yang digelar pada Rabu (30/10/2024) di Halaman Gedung Sate, Bandung. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Tim Emergency Response Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat turut berpartisipasi dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi dan Simulasi Gempa Bumi Akibat Sesar Lembang yang digelar pada Rabu (30/10/2024) di Halaman Gedung Sate, Bandung. 


Menurut Ketua LPBINU Jawa Barat, Dadang Sudardja, LPBI mengirimkan lima personel yang ditempatkan di Kluster Pendidikan. 


“Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang bertujuan membangun kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung, mengingat wilayah Jawa Barat telah memasuki musim penghujan, dengan puncak diperkirakan pada bulan November hingga Desember menurut BMKG,” ujarnya, Sabtu (2/11/2024).


Dadang menambahkan, apel kesiapsiagaan ini juga mencakup simulasi untuk mempersiapkan penanganan bencana yang mungkin diakibatkan oleh pergeseran Sesar Lembang. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 250 peserta dan dipimpin langsung oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat.


Selain itu, acara ini juga dikoordinasikan oleh BPBD Jawa Barat sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas penanganan kebencanaan, dengan dukungan TNI dan POLRI, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, PMI, BPBD se-Bandung Raya, PPNI, Jasa Marga, serta para relawan kebencanaan seperti LPBI NU, MDMC, POSGAB JABAR, dan MSBC. 


“Simulasi ini merupakan langkah penting untuk menguji implementasi SOP yang tercantum dalam Rencana Kontinjensi, agar dapat diaktifkan menjadi Rencana Operasional yang berguna dalam situasi darurat. Diharapkan dengan pemahaman dan pelaksanaan yang tepat, prosedur ini dapat secara efektif membantu dalam tanggap darurat,” pungkasnya.