Bandung, NU Online Jabar
Pimpinan Wilayah (PW) Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) sebagai pelaksana program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) yang menjadi program unggulan Gubernur Jawa Barat HM Ridwan Kamil, mengadakan pelatihan peningkatan pengelolaan media sosial (Medsos). Kegiatan tersebut bertempat di Aula Gedung JQH, Kamis (29/12) dengan tema Pelatihan Dakwah dan Syiar Al-Quran melalui Media Sosial. Hadir sebagai narasumber Direktur Media Center PWNU Jawa Barat Iip D Yahya.
Dalam sesi awal, peserta menyampaikan sejumlah kendala dalam pengelolaan media sosial, seperti konsistensi postingan, ragam konten, dan belum tersedianya admin khusus yang mengelola medsos sepenuh waktu.
Menanggapi kendala tersebut, Iip D Yahya mengutip hadits Rasulullah SAW yang dianggap tepat sebagai prinsip dalam mengelola media sosial yakni:
الاستقامة خير من ألف كرامة
Menurutnya, istiqomah yang dimaksud adalah rutinitas posting yang harus dilakukan harian. Sedangkan yang dimaksud dengan karomah maknanya adalah viral.
"Jadi, yang lebih penting dalam pengelolaan medsos adalah rutinitas posting, bukan mengejar viral. Viral itu biarlah menjadi seperti karomah," tegasnya.
Hal lain yang ditekankan oleh Iip adalah keberadaan admin yang bertugas sebagai uploader. Ia menilai, Posisi admin bisa melibatkan anak-anak muda yang melek teknologi, tetapi tanggung jawab konten tetap berada di tangan pengurus JQH.
"Variasi konten, bisa diambil dari kegiatan JQH yang sudah berjalan selama ini dari mulai tartil membaca Al-Quran, Qiroah dengan lagu, sampai doa-doa dalam al quran. Sementara, untuk menjaga keistiqomahan posting, setiap pengurus JQH dapat diberi tugas untuk merekomendasikan postingan 1 kali dalam sebulan,"
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris PW JQH NU Jabar H Ali Kosim menjelaskan, pihaknya akan menggelar pelatihan serupa untuk PC JQH yang lain.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut dikuti oleh peserta dari Pimpinan Cabang (PC) JQHNU Bandung Raya dan Garut.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
