Kota Bandung

Pesan Gus Yahya kepada Ratusan Anggota Banser yang Siaga di Kantor PBNU

Senin, 5 Agustus 2024 | 20:59 WIB

Pesan Gus Yahya kepada Ratusan Anggota Banser yang Siaga di Kantor PBNU

Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terletak di Jalan Keramat Raya, Jakarta Pusat didatangi ratusan anggota Banser berseragam lengkap pada Senin (5/8/2024). (Foto: instagram/yahyacholilstaquf)

Bandung, NU Online Jabar
Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terletak di Jalan Keramat Raya, Jakarta Pusat didatangi ratusan anggota Banser berseragam lengkap pada Senin (5/8/2024). 


Kedatangan ratusan anggota Banser tersebut diterima langsung Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di halaman Gedung PBNU. 


Dalam kesempatan itu, Gus Yahya menyampaikan pesan agar kader-kader Ansor dan Banser untuk bersabar menunggu instruksi dan perintah untuk bertindak.


“Saya tahu pada hari-hari ini, kader-kader Ansor dan Banser di seluruh Indonesia merasakan gejolak, merasakan emosi yang intens terkait apa yang berkembang beberapa hari ini. Saya minta kepada sahabat-sahabat Ansor-Banser seluruh Indonesia untuk bersabar sampai ada perintah untuk bertindak,” kata Gus Yahya, dikutip dari akun instagram pribadinya @yahyacholilstquf, Senin (5/8/2024).


“Saya mengerti dan saya tahu benar perasaan sahabat-sahabat semua. Saya paham sampai mana batas kesabaran sahabat-sahabat semua,” sambugnya.


Gus Yahya juga mengingatkan bahwa Banser merupakan kader sekaligus pasukan yang dimiliki Nahdlatul Ulama. Sebab itu, ia menginginkan anggota Banser untuk tidak bertindak secara individu dan tetap dalam koridor disiplin seorang kader.


“Tapi saya harus ingatkan bahwa kalian adalah kader, kalian adalah pasukan kader-kader, kalian bukan gerombolan. Sekali lagi tetaplah dalam disiplin kader, tetaplah dalam disiplin pasukan, tetaplah dalam disiplin barisan,” tegasnya.


Untuk diketahui, sebelumnya terjadi demontrasi sekelompok orang di depan Kantor PBNU pada Jumat 2 Agustus 2024 yang menuntut agar Ketua Umum dan Sekjen PBNU mundur dari jabatannya.