Kota Bandung

Ketua PCNU Kabupaten Cirebon dan Indramayu Kecam Aksi Demo di Kantor PBNU

Sabtu, 3 Agustus 2024 | 17:53 WIB

Ketua PCNU Kabupaten Cirebon dan Indramayu Kecam Aksi Demo di Kantor PBNU

Ketua NU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi dan Ketua NU Indramayu KH Muhammad Musthafa . (Foto: NU Online Jabar)

Cirebon, NU Online Jabar
Aksi Demontrasi yang dilakukan oleh kelompok yang mengatasi Aliansi Santri Gus Dur dikecam oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon dan Indramayu. Pasalnya aksi demo tersebut dianggap tidak beradab dan tidak menjunjung nilai-nilai yang dianut oleh santri.


Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozi mengatakan, santri seharusnya mengedepankan nilai-nilai adab yang diajarkan oleh para kiai. Apalagi yang melakukan aksi demontrasi tersebut mengatasnamakan santri Gus Dur yang dianggap tokoh besar di lingkungan Nahdlatul Ulama.


"Saya menyesalkan sikap segelintir orang yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur melakukan demonstrasi di depan gedung PBNU Jakarta," kata pria yang akrab disapa Kang Aziz tersebut, Sabtu (3/8/2024)


Kang Aziz mengatakan aktivitas demo sebenarnya bukan tradisi di lingkungan Nahdlatul Ulama, apalagi melakukan demonstrasi di depan gedung NU yang notabene simbol sakral ulama-ulama Nahdlatul Ulama.


"Jika mengaku sebagai santrinya kiai, apalagi santrinya Gus Dur, sosok ulama khatismatik yang dulu kerap meneladani kehidupan warga NU dengan menjunjung tinggi adab, jangan sekali-kali menelan ludah sendiri," ucapnya.


"PBNU adalah symbol pucuk tertinggi pimpinan ulama-ulama Nahdlatul Ulama. Jangan semata karena beda pemahaman dan penafsiran dalam menyikapi realitas sosial dan keagamaan, lalu melakukan sikap yang jauh dari patut," katanya.


Sikap demo di lingkungan NU kata Kang Aziz dianggap mengotori aktivitas demokrasi yang selama ini dirawat oleh NU.


"Mengotori dengan aktifitas demonstasi yang cenderung kasar serta tidak mengedepankan adab dan etika. NU memiliki tradisi tabayun klarifikasi. Jika mengaku sebagai warga NU dan merasa ada yang tidak sesuai, mestinya tabayun," tuturnya.


"Saya termasuk orang yang tidak sependapat dengan aktifitas demonstrasi di syimbol-syimbol sakralitas NU, siapapun orangnya dan dengan alasan apapun. Karena tindakan ini secara  tidak langsung meruntuhkan martabat para ulama. Bahkan saya memiliki keyakinan, jangan-jangan yang demo di depan kantor PBNU adalah orang bayaran yang tidak mengenal istilah tradisi adab ber-NU," sambungnya.


Oleh karena itu, Kang Aziz menghinbau kepada warga NU agar senantiasa tawaashau bi al-haq mengingatkan kebaikan antar sesama, bahwa jika ada yang salah kaprah di antara kita, yakni, kepentingan sesasat sebuah kelompok akhirnya  berdampak terlalu buruk untuk kepntingan yang jauh lebih substantif dan umum hingga meruntuhkan marwah ulama, maka harus dihentikan, siapapun orangnya dan  apapun motivasi. 


"NU memiliki tradsi tabayun klarifikasi,  musyawarah dan audiensi, semua ini adalah tanggungjawab kita sebagai warga NU untuk membumikan kepada umat agar kehidupan ber NU dan bernegara semakin bermartabat," tandasnya.


Sementara itu, PCNU Indramayu melalui surat pernyataan sikap yang ditujukan kepada PBNU dengan Nomor Surat 033/PC/A.I/D.11/.08/2024 menyatakan bahwa:


1.    Aksi unjuk rasa tersebut sama sekali tidak dilakukan serta tidak melibatkan PCNU Kabupaten Indramayu, baik secara pribadi pengurus maupun secara kelembagaan.


2.    Saudara Muhammad Solihin sebagai koordinator Umum Aliansi Santri Gus Dur Menggugat bukan bagian dari unsur kepengurusan PCNU Kabupaten Indramayu.


3.    Saudara Muhammad Solihin adalah pengurus DPW PKB Provinsi Jawa Barat, mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Indramayu, mantan calon DPR RI 2024-2029 dari PKB yang tidak terpilih.


4.    Kegiatan yang dilakukan oleh Aliansi Santri Gus Dur Menggugat, tidak sesuai dengan sikap Nahdliyin, karena membikin gaudh dan tidak mengedepankan sikap tabayyu, santun, dan beretika dalam menghadapi permasalahan.


5.    PCNU Kabupaten Indramayu selali sami’na wa atho’na dengan kebijakan dan arahan PBNU.


Untuk diketahui aksi demontrasi yang dilakukan oleh Aliansi Santri Gus Dur tersebut dilakukan di depan Kantor PBNU pada Jumat 2 Agustus 2024. Dalam aksi tersebut para pendemo menuntut agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU KH Saifullah Yusuf mundir dari jabatannya karena dianggap telah menyimpang dari tujuan besar PBNU.***