Mujahadah dan Doa Bersama untuk Keselamatan Jemaah Haji GP Ansor Jabar, Kakanwil Kemenag: Saling Mendoakan itu Ibadah
Bandung, NU Online Jabar
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat H Ajam Mustajam mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Barat dengan menggelar Mujahadah dan doa bersama untuk keselamatan Jemaah Haji bersama jajarannya se-Jawa Barat secara virtual melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Ansor Jabar Channel pada Rabu (31/5/2023).
"Alhamdulillah kita semua bisa berkumpul untuk memohon doa kepada Allah SWT agar ikhtiar kita untuk memberikan pelayanan kepada seluruh jemaah haji baik dari tanah air sampai Arab Saudi dan kembali lagi ke tanah air. Semoga diberikan kelancaran dan kesuksesan, serta seluruh jemaah haji bisa melaksanakan ibadah haji secara khusyu dan pulang bisa meraih predikat haji yang mabrur dan mabruroh," jelasnya.
H Ajam juga mendoakan Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) Yaqut Cholil Qoumas yang juga terjun langsung untuk memberikan pelayanan dalam proses ibadah haji tahun ini. "Mudah-mudahan beliau diberikan kesabaran, ketawakalan, kesuksesan dalam melayanai para tamu Allah," lanjutnya.
Pria yang juga menjabat sebagai A'wan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat tersebut mengungkapkan, menjadi petugas haji ditahun ini harus memiliki kesabaran diatas rata-rata.
"Sebab, jemaah haji tahun ini sangat heterogen mulai dari usia, status sosial. Bahkan, jemaah lansia mencapai 35% lebih. Tentu, Ini memerlukan kesabaran yang luar biasa," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, H Ajam juga berterima kasih kepada GP Ansor Jawa Barat yang telah menginisiasi kegiatan mujahadah dan doa bersama yang diintruksikan langsung oleh Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor. Menurutnya, ini sebagai salah satu bentuk loyalitas dan integritas kepada pimpinan.
"Jadikan ini sebagai kewajiban kita, bahwa memelihara ukhuwah islamiyah dan ukhuwah insaniyah dengan saling mendoakan adalah juga ibadah. terutama kepada seluruh masyarakat yang berangkat ke tanah suci dan petugas yang akan melayani jemaah haji," paparnya.
H Ajam mengingatkan kepada para petugas harus mampu menerjemahkan serta bisa melayani jemaah haji tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. "Bahkan, pak menteri tidak ragu untuk terjun langsung melayani mereka karena ini merupakan bagian dari pelayanan yang harus dilakukan oleh petugas," tegasnya.
Selain itu, pria kelahiran Garut 16 Mei 1967 tersebut melaporkan kondisi cuaca ibadah haji tahun ini dalam keadaan panas.
"Bagaimanapun medannya, insya Allah melalui mujahadah dan doa bersama ini Allah SWT akan menurunkan malaikat untuk membantu petugas agar diberikan kelancaran kesuksesan kesehatan dalam khidmat kepada umat. Insya Allah kita akan terus melakukan ikhtiar salah satunya dengan doa," tandasnya.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
