• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Kota Bandung

LPBINU Jabar Hadiri Kick-Off Meeting KUAT CRS Indonesia

LPBINU Jabar Hadiri Kick-Off Meeting KUAT CRS Indonesia
Kegiatan meeting kick-off KUAT di Lor In Sentul Bogor. (Foto: NU Online Jabar)
Kegiatan meeting kick-off KUAT di Lor In Sentul Bogor. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat kembali mendapat kepercayaan sebagai Mitra Pelaksana Program KUAT (Komunitas Perkotaan Untuk Aksi Tangguh). Program yang didanai USAID ini dilaksanakan oleh Miyamoto Internasional, CRS Indonesia dan WVI Indonesia. 

 

Program ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait risiko bencana, serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengurangan risiko bencana. 

 

Dalam pelaksanaannya program KUAT CRS Indonesia bekerjasama sama dengan LPBINU Jawa Barat dan Yayasan SKALA di Kabupaten Bogor. 

 

Program ini akan dilaksanakan di Kelurahan Cisarua, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kelurahan Nanggewer dan Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong dengan program ini selama 36 bulan (2 tahun).

 

Mengawali program ini, Rabu 13 Agustus 2023  LPBINU Jawa Barat telah mengikuti Kick of Meeting yang diselenggarakan oleh CRS dan Miyamoto Internasional di Lor In Sentul Bogor.

 

Menurut Ketua LPBI PW NU Jawa Barat yang akrab dengan panggilan Uwa Dadang, kegiatan utama program ini di antaranya:

 

1. Penerapan pendekatan 'pemukiman" untuk membangun kesadaran/mobilisasi masyarakat di kelurahan dan desa perkotaan dan pinggiran kota sasaran program.

 

2. Peningkatan kapasitas dan pendampingan komunitas di wilayah sasaran program terkait pengurangan risiko bencana yang dikelola oleh masyarakat.

 

3. Peningkatan kapasitas dan pelibatan dunia usaha dalam pengurangan risiko bencana.

 

4. Mendukung pengembangan Forum Pengurangan Risiko Bencana yang mencakup elemen pentahelix.

 

5.Kampanye komunikasi pengurangan risiko bencana melalui perubahan perilaku sosial.

 

6. Bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam perencanaan pengurangan risiko bencana.

 

7. Memberikan dukungan teknis kepada pemerintah daerah dan desa/kelurahan terhadap kebijakan pengurangan risiko bencana.

 

8. Mengembangkan kelompok keuangan mikro(SILC/Saving Internal Landing Community) di tingkat Komunitas dampingan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respon terhadap bencana.

 

“Sehubungan dengan hal tersebut dalam mendukung suksesnya program ini, LPBINU Jawa Barat telah menyiapkan SDM untuk memperkuat kapasitas pengetahuannya dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak mitra dalam hal ini CRS dan Miyamoto,” ungkapnya.


Kota Bandung Terbaru