• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Kota Bandung

KH Dedi Wahidi Dorong PWNU Bantu Atasi Pengangguran di Jawa Barat

KH Dedi Wahidi Dorong PWNU Bantu Atasi Pengangguran di Jawa Barat
Mustasyar PWNU Jawa Barat KH Dedi Wahidi saat memberikan sambutan pada acara Halal Bihalal yang diselenggarakan PWNU Jabar pada Kamis (18/5/2023). (Foto NU Online Jabar)
Mustasyar PWNU Jawa Barat KH Dedi Wahidi saat memberikan sambutan pada acara Halal Bihalal yang diselenggarakan PWNU Jabar pada Kamis (18/5/2023). (Foto NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Mustasyar PWNU Jawa Barat KH Dedi Wahidi menyebut jumlah pengangguran di Jabar saat ini semakin tinggi. Dari total 40 juta lebih penduduk 7 persennya adalah pengangguran. Ini berarti ada sekitar 3,8 juta penduduk termasuk dalam kategori yang menganggur. 


Berkaitan dengan hal tersebut, mantan Anggota DPR RI itu mendorong PWNU Jabar sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan untuk membantu mengatasi pengangguran di Jawa Barat. “PWNU sebagai ormas sosial keagamaan harus ikut terpanggil untuk membantu mengatasi pengangguran di Jawa Barat,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Halal Bihalal yang diselenggarakan PWNU Jabar pada Kamis (18/5/2023).


Dalam kesempatan itu, Demisioner PWNU Jabar (2010-2016) itu juga mendukung PWNU Jabar untuk memaksimalkan lembaga dan banom yang ada, salah satunya memerankan LP Ma’arif sebagai lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan PWNU Jabar. 


Menurutnya, salah satu dari sebagian banyaknya pengangguran adalah tamatan SMK. Maka dari itu ia mendorong SMK NU, SMK Ma’arif dan SMK-SMK lainnya yang dikelola oleh warga NU diarahkan untuk membuka jurusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, ia juga mendorong PWNU untuk memerankan Pergunu untuk menyiapkan tenaga pendidik yang kompeten dan unggul. 


“Kalau sekolah-sekolah NU, Ma’arif dan sekolah yang dikelola warga NU gurunya tidak unggul dan tidak juga kompeten akan ditinggalkan oleh masyarakat. Dari itu lakukanlah langkah-langkah mengenai itu,” terangnya. 


Selanjutnya, ia mendorong RMI untuk melakukan reformasi manajemen dan pelayanan di pesantren termasuk memperbanyak pelatihan dan menyediakan macam-macam BLK komunitas di pesantren, dan mendorong LPNU untuk memberikan pelatihan kerja yang bekerja sama dengan berbagai instansi dan lembaga. 


Di bidang dakwah, ia juga mendorong LDNU untuk melakukan inovasi dalam berdakwah salah satunya mulai memanfaatkan teknologi yang ada seperti dakwah di media sosial dan melakukan pelatihan dai dan daiyah.


“Ini penting untuk dilakukan, kalau tidak faham lain akan merambah ke rumah-rumah karena medsos masuk TV masuk dan orang anyak di rumah. Hadir di pengajian karena tidak enak sama orang yang mengundang saja,” ujarnya. 


Terakhir, ia juga mendorong LTMNU agar dapat mengelola masjid dengan cara yang profesional.


Kota Bandung Terbaru