Gus Ishom: Agar Keluarga Harmonis Perlu Dikelola dengan Baik
Bandung, NU Online Jabar
Pernikahan adalah bertemunya dua insan berbeda yang berkomitmen untuk hidup bersama membangun rumah tangga. Perbedaan antara keduanya bukan menjadi penghambat terwujudnya kedamaian membangun keluarga sakinah, mawadah wa rahmah. Namun perbedaan itu justru menjadi musabab semakin bahagianya di antara keduanya.
Hidup berpasangan dalam ikatan kokoh keluarga tidaklah semudah yang sering dibayangkan. Dua anak manusia yang berbeda hidup bersama, bukan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya.
Beda jenis kelamin itu jelas. Lalu beda asal daerah, suku, budaya, bahasa, adat istiadat, keluarga, watak, kecerdasan, kegemaran dan sebagainya turut mewarnai kehidupan.
“Agar damai dan harmonis, keluarga dengan ragam perbedaannya itu terus menerus dikelola dengan baik,” terang KH Ahmad Ishomuddin melalui akun facebooknya, Ahad (27/11)
“Jangan mengira ada suami-isteri yang selamanya bebas dari masalah "saling berbenturan". Barangkali hanya tingkat intensitasnya yang berbeda. Mungkin satu pihak bersedia mengalah, menempuh jalan damai agar suasana membaik atau sebaliknya karena suatu sebab ada pula keluarga yang tidak sanggup dipertahankan,” imbuhnya.
Kehidupan berumah tangga perlunya saling memahami satu sama lain, saling melengkapi, dan saling mengingatkan, dan perlunya juga waktu-waktu untuk bersenang-senang bersama, baik suami istri maupun dengan anak-anak dan keluarga yang lainnya.
Pewarta: Abdul Manap