Khutbah Jumat Terbaru: Menghindari Prasangka Buruk kepada Allah SWT dan Sesama
Kamis, 7 November 2024 | 07:00 WIB
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. القَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُصَلُّونَ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Mengawali pelaksanaan khutbah Jumat kali ini, khatib berwasita khususnya bagi diri pribadi umumnya bagi semua jamaah yang hadir dalam kesempatan kali ini mari kita bersama-sama untuk selalu meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Sebab, jika kita masih saja menyepelekan perintah-perintah Allah serta melakukan larangan-larangan-Nya, maka ketakwaan kita sangat layak dipertanyakan kualitasnya.
Tidak cukup ketakwaan hanya sebatas dimulut saja, akan tetapi harus benar-benar tertanam serta merasuk dalam hati dan sanubari termasuk dalam aktifitas keseharian kita. Ketakwaan juga tidak bisa diukur secara fisik melalui pakaian yang dikenakan atau saat berada dalam keramaian saja. Namun saat tidak ada satupun yang melihat, ketakwaan harus benar-benar mengiringi kehidupan. Rasulullah SAW bersabda:
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Artinya, “Bertakawalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya hal itu dapat menghapusnya. Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik.” (Hadits riwayat At-Tirmidzi).
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Selain takwa, mari kita senantiasa bersyukur kepada Allah saw atas nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Shalawat dan salam juga mari kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw, sosok yang senantiasa memberi uswatun khasanah melalui kepribadian dan akhlak yang mulia.
Di antara akhlak yang patut untuk diteladani dari Nabi Muhammad SAW adalah selalu berprasangka baik kepada orang lain dan menjauhi prasangka buruk (su’uzzhan). Berburuk sangka yang merupakan perilaku dosa ini bisa datang sewaktu-waktu dalam hati dan lisan, yang seharusnya kita jauhi sebagaimana diingatkan oleh Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 12:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”
Imam At-Thabari dalam kitab tafsir Jami'ul Bayan menjelaskan, prasangka buruk yang tidak berdasar adalah dosa dan dapat membawa dampak negatif, seperti perpecahan dan permusuhan. Sebaliknya prasangka baik dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang.
Dalam ayat ini juga terdapat perintah [وَّلَا تَجَسَّسُوْا] yang artinya "Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain".
Yang dimaksud dengan perintah ini adalah Allah melarang keras perbuatan saling mengintip dan mencari aib orang lain. Kita dilarang mencari-cari informasi tersembunyi tentang orang lain, baik dengan cara memata-matai, menyelidiki, ataupun mendengarkan pembicaraan mereka secara diam-diam. Perbuatan ini adalah dosa karena menunjukkan sikap tidak hormat dan mencampuri urusan pribadi yang tidak seharusnya dilakukan.
Rasulullah saw telah mengingatkan pula dalam haditsnya:
إِنَّ اللهَ حَرَّمَ مِنَ الْمُسْلِمِ دَمَهُ وَمَالَهُ وَأَنْ يَظُنَّ بِهِ ظَنَّ السُّوْءِ
Artinya, “Sesungguhnya Allah mengharamkan (penumpahan) darah dan (pengambilan) harta umat Islam, serta berburuk sangka terhadapnya.” (Hadits riwayat Imam Al-Baihaqi dan Ibnu Majah).
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Berprasangka buruk bukan hanya mendatangkan dosa. Kita harus menyadari bahwa berprasangka buruk akan merusak persaudaraan dan juga kepercayaan. Buruk sangka kepada orang lain sering kali menciptakan jarak dalam hubungan, baik dalam keluarga, pertemanan, maupun di masyarakat. Orang yang mudah berprasangka buruk akan kehilangan kepercayaan dari orang lain, karena sifat ini membuat hubungan terasa tidak nyaman dan penuh dengan kecurigaan.
Dampak negatif lain dari prasangka buruk adalah memunculkan fitnah dan permusuhan. Pasalnya, tanpa fakta yang jelas, prasangka buruk akan menyebarkan dugaan-dugaan negatif yang pada akhirnya menciptakan kebohongan. Fitnah ini bisa berakibat pada perpecahan, permusuhan, dan kehancuran hubungan antarsesama.
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Berprasangka buruk juga akan mendatangkan rasa cemas dan memunculkan tekanan jiwa dan stres. Jika kita selalu selalu berpikir buruk tentang orang lain, pasti kita tidak akan tenang. Kita akan hidup dalam kecemasan, curiga, dan kekhawatiran yang terus-menerus. Ini bukan hanya merusak mental, tetapi juga memengaruhi kesehatan fisik dan jiwa kita. Oleh karena itu mari kita jauhi berburuk sangka dan utamakan untuk selalu berbaik sangka.
Buruk sangka dapat menghapus pahala yang telah kita kumpulkan dari berbagai amal ibadah yang sudah kita lakukan. Seperti halnya perbuatan-perbuatan dosa lainnya, buruk sangka dapat membuat amal baik kita menjadi sia-sia karena hati kita dipenuhi oleh prasangka.
Selanjutnya harus kita ingat juga bahwa berprasangka baik diperintahkan bukan hanya kepada manusia saja. Kita juga harus berprasangka baik kepada Allah swt. Dengan berprasangka baik kepada-Nya berarti kita meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana terbaik dari Allah, meskipun kita mungkin belum memahaminya. Berprasangka baik kepada Allah adalah bentuk keimanan yang menunjukkan keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita.
Rasulullah SAW bersabda:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Artinya, "Aku berada dalam prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa, dan jika ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku mendatanginya dalam keadaan berlari." (Hadits riwayat Imam Al-Bukhari).
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Mari kita terus menjaga hati kita agar senantiasa bersih dari prasangka buruk. Berbaik sangka tidak hanya menjaga keharmonisan hubungan sosial kita, tetapi juga mendekatkan kita kepada Allah dan membuka pintu keberkahan.
Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberi kita kekuatan untuk menjauhi suuzzhan atau buruk sangka dan membimbing kita untuk selalu husnuzzhan atau berbaik sangka kepada Allah dan juga sesama manusia. Amin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ بنِ عَبدِ الله، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَة. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُسلِمُونَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَاعلَمُوا إِنَّ اللهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ. قَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى، يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر
Penulis: Ustadz H Muhammad Faizin
Sumber: NU Online
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Terbaru: Bulan Rajab, Momentum untuk Tingkatkan Kualitas Spiritual Diri
2
Gus Yahya Respons Wacana Pendanaan MBG Melalui Zakat: Perlu Kajian Lebih Lanjut Karena Kategori Penerima Zakat Sudah Ditentukan
3
Profil Alex Pastoor dan Dany Landzaat, Dua Asisten Pelatih yang Dampingi Kluivert di Timnas Indonesia
4
Refleksi Harlah ke-102 NU: Membangun Sinergitas Harokah dalam Ber-NU
5
Pentingnya Menggerakkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di Kota Bogor Menjelang Harlah ke-102
6
Kapolres Depok Serahkan Bibit Tanaman kepada PCNU Kota Depok
Terkini
Lihat Semua