• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 15 Mei 2024

Keislaman

Tuntunan Sholat Dhuha Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa

Tuntunan Sholat Dhuha Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa
Tuntunan Sholat Dhuha Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa. (Foto: NU Online Jabar)
Tuntunan Sholat Dhuha Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Kata dhuha sendiri merupakan istilah untuk penamaan awal waktu siang hari (pagi) yakni mulai matahari terbit seukuran satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sampai waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke arah barat).


Sholat sunnah dhuha hukumnya sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan. Rasulullah Saw pernah berwasiat kepada Abu Hurairah, ia berkata: 


 عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : " أوصاني خليلي بثلاثٍ : صيامِ ثلاثةِ أيامٍ من كل شهر ، وركعتي الضحى ، وأن أوتر قبل أن أنام " ( رواه البخاري 


“Rasulullah Saw, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat dhuha (setiap hari), ketiga shalat witir sebelum tidur.”


Salah satu di antara keutamaan sholat dhuha adalah menjadikan diri bersih dari dosa yang memungkinkan terkabulnya segala doa. Sebagaimana hadits Abu Hurairah:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : " مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ ، وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ

 
“Barang siapa menjaga shalat dhuha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”


Dalam pelaksanaannya sholat dhuha dilaksanakan paling sedikit sekurang-kurangnya adalah dua rakaat. Sedangkan, sebanyak-banyaknya dilakukan dua belas rakaat. 


Adapun tata cara sholat dhuha tidak jauh berbeda sebagaimana sholat sunnah yang lainnya. Namun, untuk mengingatkan kembali berikut adalah tata cara sholat dhuha.


1.    Niat sholat dhuha


 أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى


Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ. 


Artinya: Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.


2.    Membaca surat Al-Fatihah


3.    Membaca surat-surat pendek Al-Qur’an.


Di rakaat pertama dianjurkan untuk membaca surat as-Syamsu. Sementara di rakaat kedua dianjurkan untuk membaca srat ad-Dhuha. Namun boleh juga diganti dengan surat lain seperti surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.


Selanjutnya melaksanakan gerakan dan bacaan shalat sebagaimana umumnya sampai salam setelah dua rakaat. Kemudian dianjurkan untuk membaca doa sebagai berikut:


Doa sholat dhuha


   اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ


Artinya: Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rejekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang salih. 


Setelah itu dianjurkan untuk memperbanyak bacaan doa berikut:


    رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ


Rabbighfir lî, warhamnî, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwâbur rahîm.   


Artinya: Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah aku. Terimalah tobatku. Sungguh, Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang. (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn, juz I, halaman: 255).


Dibaca sebanyak 40 atau 100 kali.


Keislaman Terbaru