Kabupaten Sukabumi

Santri di Pesantren Darussyifa Al-Fitroh Sukabumi Jadi Korban Longsor; 4 Meninggal Dunia dan 5 Lainnya Luka-luka

Kamis, 14 November 2024 | 19:04 WIB

Santri di Pesantren Darussyifa Al-Fitroh Sukabumi Jadi Korban Longsor; 4 Meninggal Dunia dan 5 Lainnya Luka-luka

Sekretaris Yayasan Pesantren Terpadu Darussyifa Al-Fitroh (Yaspida) Kabupaten Sukabumi, Rahmat Adikusuma, saat memberikan keterangan terkait Musibah longsor pada Kamis (14/11/2024).

Sukabumi, NU Online Jabar
Pondok Pesantren (Ponpes) Darussyifa Al Fitroh atau Ponpes Yaspida Sukabumi mengalami bencana tanah longsor. Atas peristiwa ini menyebabkan empat orang santri dikabarkan meninggal dunia dan 5 orang lainnya mengalami luka-luka. Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Terpada Darussyifa Al Fitroh atau Yaspida Sukabumi, Rahmat Adikusuma, menjelaskan bahwa insiden bencana longsor tersebut diperkirakan terjadi antara pukul 21:00 hingga 22:00 WIB.


Bencana longsor ini, kata Rahmat, membuat robohnya tembok pematang kolam hingga menimpa sembilan santri yang ada di sekitarnya. Saat itu, kata dia, sejumlah santri berkumpul di sekitar kolam. Lokasi tersebut sebelumnya sudah mengalami longsor pada 5 November 2024 lalu.  


“Di daerah tersebut sebenarnya sudah disampaikan agar tidak ada yang berada di sana, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan,” kata Rahmat kepada awak media, di Gedung Auditorium Yayasan Yaspida Sukabumi pada Kamis (14/11).


Rahmat menambahkan, meskipun santri tersebut sudah diperingatkan, pada malam kejadian masih saja ada santri yang tengah berkumpul di area tersebut. Tembok pematang kolam yang terbuat dari beton setinggi satu meter dan panjang 10 meter itu, akhirnya roboh, menimpa sembilan santri. “Empat orang dinyatakan meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka. Semua korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Secapa Polri Sukabumi. Alhamdulillah, kondisi yang terluka sudah membaik,” ungkap Rahmat.


"Jenazah santri yang meninggal dunia sudah disolatkan pada Subuh, dan pihak Ponpes membantu proses pemulangan jenazah ke rumah duka masing-masing dan sebagian ada yang dimbil oleh pihak keluarganya ke sini,” timpalnya.


Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena mengatakan, bencana tanah longsor ini, merupakan bencana susulan dan baru diketahui BPBD pada Kamis (14/11) dini hari, tepatnya sekitar pukul 00:30 WIB.


“Sebetulnya kejadiannya tanggal 5 November 2024 longaor besarnya itu, cuman pada saat itu malam terjadi hujan dan terjadinya longsor susulan yang mengakibatkan dampak beberapa siswa atau santri meninggal dunia dan luka-luka,” jelas Deden.


“Berdasarkan hasil laporan dan pengecekan dilapangan, terdapat 9 orang yang terdampak bencana tanah longsor tersebut, empat orang meninggal dunia, kemudian lima orang lagi kondisinya luka dan sedang dirawat di rumah sakit,” paparnya.


Untuk penanganan, BPBD Kabupaten Sukabumi menyarankan kepada pihak ponpes, untuk segera dikosongkan. Selain itu, BPBD juga meminta kepada pihak ponpes agar saluran air lebih dirapihkan, supaya  material longsor tidak bertambah. 


Bencana longsor yang terjadi di wilayah Ponpes Yaspida hingga menyebabkan korban jiwa ini, terjsdi bukan kali pertama
 Berdasarkan data yang tercatat di BPBD Kabupaten Sukabumi, sudah 3 kali kejadian bencana hingga menyebabkan kematian.


“Catatan BPBD sudah tiga kali terjadi di sini. Ya diketahui memang karena ini daerahnya tidak rata dan bertebing, kemudian ada alor ya atau saluran air, sehingga mungkin dikhawatirkan juga ada dampak-dampak lain kalau tidak segera diantisipasi,” imbuhnya.


“Mungkin juga jadi tanahnya labil dan pohon-pohonnya berat, sehingga ketika ada dampak hujan itu, akan semakin berat pohonya, sehingga mengakibatkan longsor,” pungkasnya.