Bahtsul Masail Kubro Putri Se-Jawa Barat Jadi Rangkaian Haul Masyayikh Pesantren Sunanulhuda 2025, Ini Tema yang Dibahas
Jumat, 31 Januari 2025 | 07:00 WIB

Salah satu gedung di Pesantren Sunanulhuda Cikaroya Kabupaten Sukabumi. (Foto: Pesantren Sunanulhuda).
Hasemi Fauziah
Kontributor
Kabupaten Sukabumi, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Sunanulhuda bekerjasama dengan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menggelar Bahtsul Masail Kubro Putri se-Jawa Barat yang akan berlangsung pada Februari mendatang, tepatnya pada Senin 3 Februari 2025.
Kegiatan tersebut menjadi rangkaian dari peringatan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Sunanulhuda tahun 1446 H/2025 M yang berlokasi di Cikaroya-Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi
Melansir akun Instagram resmi pesantren @sunanulhuda.id, Bahtsul Masail ini mengangkat dua tema utama yaitu 'Sungkem dan Musafahah kepada Guru' serta 'Peran Wanita dalam Dakwah Kontemporer'. Pemilihan tema ini bertujuan untuk menjawab tantangan zaman dalam praktik keagamaan serta meningkatkan peran perempuan dalam dakwah Islam.
Sungkem dan Musafahah kepada Guru
Dalam sesi As’ilah 1, peserta akan diajak untuk mengkaji hukum serta adab penghormatan murid kepada guru. Salah satu dasar pembahasan adalah maqolah yang populer di kalangan santri: “Ilmu itu didapat dengan mempelajari, keberkahan diperoleh dengan melayani, dan kemanfaatan dihasilkan dengan menaati.” Ungkapan ini menegaskan pentingnya adab dalam menuntut ilmu.
Kesungguhan dalam belajar menjadi faktor utama dalam memperoleh pemahaman yang luas. Namun, tanpa disertai adab terhadap guru, ilmu yang diperoleh tidak akan membawa keberkahan. Sejak dahulu, para ulama menekankan pentingnya adab dalam pendidikan, menjadikannya sebagai aspek fundamental dalam sistem pembelajaran salaf.
Dalam tradisi pesantren, penghormatan terhadap guru dilakukan dengan berbagai cara, seperti sungkem, mengucapkan salam, serta menjaga sikap sopan dalam berbicara dan bertindak. Namun, muncul pertanyaan terkait hukum bersalaman atau sungkem kepada guru lawan jenis yang bukan mahram.
Beberapa pertanyaan yang menjadi fokus pembahasan dalam forum ini antara lain:
- Bagaimana hukum sungkem atau musafahah kepada guru lawan jenis yang bukan mahram?
- Jika tidak diperbolehkan, bagaimana solusinya jika guru yang memulai untuk berjabat tangan kepada muridnya?
Peran Wanita dalam Dakwah Kontemporer
Dalam sesi As’ilah 2, akan dibahas peran wanita dalam dakwah di era modern yang semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi digital. Platform online membuka peluang bagi perempuan untuk lebih aktif dalam menyampaikan ilmu agama. Kajian-kajian yang sebelumnya terbatas pada ruang fisik kini merambah dunia maya, termasuk pembahasan topik yang dianggap tabu, seperti pendidikan seksual dalam Islam.
Kepercayaan masyarakat terhadap pendakwah wanita semakin meningkat, terlihat dari peran mereka sebagai pemateri dalam kajian agama, baik secara daring maupun dalam forum umum yang dihadiri oleh audiens campuran. Hal ini mencerminkan pergeseran persepsi publik yang lebih terbuka terhadap peran wanita dalam dakwah tanpa bias gender.
Selain di ruang publik, wanita juga memiliki peran penting dalam keluarga. Konsep izin suami dalam Islam kini lebih dipahami sebagai dialog yang seimbang dalam pengambilan keputusan rumah tangga. Pergeseran nilai patriarki ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin inklusif, di mana wanita dapat berkontribusi maksimal dalam menyebarkan ajaran Islam dan membangun komunitas yang harmonis.
Beberapa pertanyaan yang akan dibahas dalam sesi ini meliputi:
- Bagaimana pandangan hukum Islam mengenai peran wanita dalam menyampaikan kajian online yang membahas pendidikan seksual, seperti yang tercantum dalam kitab Qurratul Uyun?
- Apa hukum Islam terkait wanita yang memimpin doa dalam forum umum yang dihadiri audiens campuran, baik laki-laki maupun perempuan?
- Dalam konteks hubungan suami istri, apa saja keperluan yang mewajibkan seorang istri untuk meminta izin kepada suaminya menurut hukum Islam?
Sebagai informasi, adapun puncak peringatan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Sunanulhuda tahun 1446 H/2025 M, akan diselenggarakan pada Jumat 14 Februari 2025.
Terpopuler
1
Lazuardi Al-Falah Serahkan Zakat, Infaq, dan Sedekah Siswa kepada LAZISNU Kota Depok
2
Kemenag Targetkan BOS dan PIP Santri Rp230 Miliar Cair Sebelum Lebaran
3
Menyoal Legalitas Panitia Zakat Fitrah di Masjid Kampung
4
Kurangi Sampah Lebaran, Ketua LPBINU Jabar Ajak Masyarakat Bijak Kelola Lingkungan
5
Santunan Ramadhan DKM Al Hidayah: 114 Anak Yatim dan Duafa Terima Bantuan
6
Timnas Indonesia Menang 1-0 atas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
Lihat Semua