Pergunu Kabupaten Bogor Rutin Ziarah Makam Wali di Bulan Syaban

Bogor, NU Online Jabar

Pada Bulan Syaban, ada beberapa tradisi yang biasa dilakukan umat Islam khususnya di Indonesia, salah satunya adalah ziarah kubur untuk mendoakan orang tua, kakek-nenek, saudara, atau orang yang lain yang ingin kita doakan. 

Pengurus Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Bogor tidak ingin melewatkan momentum yang berharga di bulan Syaban ini. Mereka mengadakan kegiatan safari ziarah ke makam para wali yang ada di Jawa Barat dan orang yang telah berjasa dalam mendidik, memberikan ilmu dan menyebarkan Islam.

Ketua Pergunu Kabupaten Bogor H Muhammad Imron Rosyadi bersama dengan pengurus harian melaksanakan Napak tilas ziarah makam Walisongo di Jawa Barat, bersama mahasiswa sekolah kader Aswaja, pengurus komisariat IPNU dan IPPNU Sekolah Madrasah Aliyah Yayasan Cahaya Hat.

Menurut ketua Pergunu Kabupaten Bogor, H Muhammad Imron Rosyadi kegiatan ini dimaksudkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan sekaligus Napak tilas ziarah para Wali Songo di tanah Jawa Barat.

"Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan napak tilas perjuangan Wali Songo tanah Jawa Barat khususnya Sunan Gunung Djati, dan untuk melestarikan nilai-nilai Islam Ahlussunah wal Jama'ah An-Nahdliyyah," ujarnya, Selasa (28/2/2023). 

Sementara itu, selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Kader ASWAJA Pergunu Kabupaten Bogor, Miftah Farid mengatakan bahwa kegiatan ini menghidupkan bulan Syaban atau roahan dan sesuatu yang sepesial bagi warga Jawa Barat untuk menyambut bulan Ramadhan sekaligus belajar sejarah Wali Songo.

"Kegiatan ini sangat spesial disamping menyambut bulan suci Ramadhan juga agar mahasiswa-mahasiswa Sekolah Kader Aswaja Pergunu Kabupaten Bogor memahami betul sejarah Wali Songo khususnya Sunan Gunung Djati dan Syekh Dzatul, agar bisa melanjutkan perjuangan beliau berdua,” katanya.

Di saat bersamaan, ketua IPPNU PK Madrasah Aliyah Cahaya Hati, Ayu Kartini mengaku sangat senang sekali ikut kegiatan ziaroh Sunan Gunung Djati dan Syekh Dzatul Kahfi karena ini pengalaman pertama, dan tentunya sebagai Pelajar Putri Nahdlatul Ulama sudah semestinya mempelajari sejarah-sejarah tokoh-tokoh penyebar Islam Ahlussunah wal Jama'ah an-Nahdliyyah di Nusantara ini agar dapat mengamalkannya.

Pewarta: Abdul Hakim Hasan
Editor: Agung Gumelar